Program Studi (Prodi) Pendidikan Penyuluh Agama (PPA) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), melaksankan kegiatan pengabdian kepada para Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kupang, dengan tema "Meningkatkan Konsep  diri warga binaan melalui praktek Lectio Divina" Senin, 29 Agustus 2022.
Alasan utama warga binaan di Lapas Kelas II A Kupang menjadi pilihan kegiatan pengabdian masyarakat karena kebutuhan akan konsep diri. Kebutuhan ini menjadi salah satu kebutuhan penting bagi  warga binaan.Â
Kebutuhan tentang konsep diri telah dijelaskan pada saat observasi dan survei lapangan oleh tim pengabdian beberapa waktu sebelumnya. "Warga binaan kami di sini sebetulnya membutuhkan konselor atau pendamping yang cukup untuk menumbuhkan konsep diri mereka secara tepat" ujar Maksi Aryon Adu, Kepala Sub Seksi bimbingan kemasyarakatan dan perawatan Lapas.
Pada kesempatan itu, Rita, M.Pd, dosen pada prodi PPA IAKN Kupang membuka sesi pertama kegiatan pengabdian sebagai salah satu pemateri. Ia menegaskan tentang perlunya mengikutsertakan Tuhan dalam seluruh proses yang dijalankan warga binaan di Lapas.Â
"Warga Binaan dalam interaksinya di lembaga ini, perlu secara sadar dan aktif mengenal konsep diri positif dan negatif terutama juga dalam balutan bahasa agama" tutur dosen kelahiran Kalimantan ini. Lebih lanjut ia menegaskan tentang pentingnya membentuk konsep diri kristiani yang tepat.
 "Konsep diri ini membantu kita menyadari tentang peran Allah dalam seluruh proses hidup, baik saat berada di Lapas maupun saat kembali ke masyarakat nanti dan biarlah Tuhan yang menjadi penilaiku" ungkapnya menutup salah satu sesi kegiatan pengabdian pagi itu. Kalimat ini menjadi kalimat peneguhan yang kemudian diulang kembali secara bersamaan oleh seluruh warga binaan yang hadir.
Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan praktek Lectio Divina yang dibawakan oleh Johanes Marno Nigha, M.Th, salah satu dosen pada prodi PPA IAKN Kupang. Lectio Divina sendiri adalah sebuah teknik kuno pembacaan Alkitab oleh Origenes pada abad ke III yang kemudian dipelajari oleh Ambrosius dari Milan pada abad ke IV dan diteruskan lagi oleh Agustinus.Â
Pada praktek Lectio Divina, para peserta dibagi ke dalam tujuh kelompok, kemudian membaca teks Alkitab dengan berpedoman pada lima langkah Lectio Divina.
"Terimakasih untuk pengabdian masyarakat prodi Penyuluh ini, kami merasa tersentuh sebab ada banyak hal praktis yang kami peroleh hari ini" ungkap ketua majelis gereja Elim, Lapas Kelas II A Kupang.
Pada tempat yang sama Ibrahim Medah salah satu peserta mengungkapkan kegembiraannya tentang praktik membaca Alkitab yang ia peroleh saat itu "Lectio Divina menjadi teknik baru dalam membaca Alkitab, saya pribadi menyukai tambahan yang ada dalam metode ini, sangat sederhana karena pesan Alkitab bisa membantu mengatur suasana hati saya sesuai waktu dan kondisi yang saya alami" ujarnya.
Opa Medah begitu ia disapa para warga binaan adalah salah satu peserta yang aktif terlibat hingga akhir kegiatan. Menurutnya materi konsep diri yang dijelaskan seharusnya menjadi pekerjaan rumah baik bagi internal Lapas maupun para stakeholder seperti pihak kampus yang bermitra membantu Lapas.Â
"Para warga binaan perlu mendapat pelatihan selain hal-hal rohani tapi juga keterampilan hidup yang bermuara pada proses penemuan konsep diri yang tepat" ungkap lelaki berusia 74 tahun ini.
Kegiatan pengabdian ini menghadirkan 100 orang warga binaan di Lapas kelas II A Kupang. Selain itu Kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu bagian dari Tridarma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian) sesuai amanat UU No.20 tahun 2003 yang mewajibkan para dosen terjun ke tengah masyarakat untuk mempraktekan ilmu yang dimiliki.
Merita Naisanu, M.Si, Ketua tim PKM sekaligus Kaprodi PPA IAKN Kupang mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepercayaan yang diberikan pihak Lapas Kelas II A Kupang kepada tim pengabdiannya "Terimakasih sudah menerima IAKN khususnya tim pengabdian masyarakat prodi Pendidikan Penyuluh Agama di tempat ini, langkah awal ini akan tetap diteruskan sebagai bagian dari kerja sama tetap kampus dan lembaga ini" ujarnya pada akhir kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H