Mohon tunggu...
Johanes Marno Nigha
Johanes Marno Nigha Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Sedang Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adakah yang Lebih Hebat dari Mitos?

12 November 2021   11:52 Diperbarui: 12 November 2021   12:13 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita mitos apapun versinya kerap dilahirkan dari suatu budaya tertentu.

Masyarakat atau individu tertentu yang dilahirkan dalam kebudayaan dengan penerimaan akan cerita mitos biasanya punya ciri yang khas. Mereka ini pada awalnya akan menerima begitu saja kisah-kisah mitos tertentu. 

 Ketika individu mencapai kesadaran tertentu, ia mulai belajar menghayati dan memahami apa yang disebut cerita mitos yang diterima dan diproduksi oleh suatu masyarakat.

Saya teringat kisah teman di kantor. Vivi dan Tince, bukan nama sebenarnya. Suatu ketika berkisah tentang perilaku orang tua mereka. Masing-masing memiliki orang tua yang terpelajar, tinggal di kota, dan merupakan penganut agama yang saleh. 

Mereka selalu bertanya-tanya, mengapa orang tuanya masih saja mempercayai hal-hal mitos. Mereka bercerita bahwa orang tuanya masih mempraktekkan kisah-kisah mitos. Misalnya cerita tentang ibu hamil yang rambutnya harus diselipkan paku. Tujuannya agar sang ibu dan bayi selamat dari gangguan. Atau contoh lainnya tentang rumah harus sering disiram air garam untuk melindungi anggota keluarga yang sakit agar tidak terjadi hal buruk yang lebih berat lagi.

Kisah-kisah ini pada akhirnya dipertanyakan, namun sesungguhnya ada proses penubuhan pengetahuan yang terjadi didalamnya (emboded).

Saat calon pewaris cerita mitos mencapai kesadarannnya, dia mulai belajar menghayati dan memahami apa yang disebut cerita mitos oleh masyarakat terlebih oleh para pendukung cerita mitos ini. Biasanya para pendukung cerita mitos berada dalam lingkaran keluarga inti. Hal ini mengakibatkan kuatnya suntikan pewarisan cerita mitos.

 Penyesuaian atau pengkondisian ini akan menyebabkan si individu pewaris cerita mitos sadar bagaimana cerita mitos itu lalu kemudian belajar menyerap tradisi cerita mitos ini.

Sifat pewarisan tradisi berupa kumpulan cerita ini kemudian berubah menjadi proses produksi pengetahuan berdasarkan pemahaman dan kondisi masyarakat setempat.

Masyarakat lalu dengan mudah bisa mencerap, mempelajari lalu menerima cerita mitos yang diwariskan dan pada akhirnya mewarisi lagi cerita mitos dalam alur yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun