Mohon tunggu...
Johanes Marno Nigha
Johanes Marno Nigha Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Sedang Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Latsar, Atlas, dan CPNS

29 Oktober 2021   11:22 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:32 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Latsar 2019 Balai Diklat Denpasar (Doc. Pribadi)

Jutaan pelamar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2021 di seluruh Indonesia tengah berkeringat untuk bisa lolos seleksi ini. Apabila lulus, ada satu tahapan kegiatan yang harus dilalui selama menyandang gelar CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Tahapan kegiatan ini sering dikenal dengan istilah Prajabatan atau Latihan Dasar (Latsar).

Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2018, menggantikan istilah Prajabatan dengan Istilah Latihan Dasar (Latsar). Bocorannya, pergantian nama ini terjadi karena masalah penafsiran makna yang keliru di masyarakat. Para senior plus pejabat merasa terusik dengan istilah Prajabatan.

Prajabatan sedikit terdengar aneh karena terkesan kegiatan bagi-bagi jabatan.  Istilah yang terdengar cocok adalah Latsar. Latihan dasar tempat para calon abdi Negara ini ditempa agar sesuai dengan format baku birokrasi kepemerintahan. Sederhananya tidak masuk akal bila seorang calon pegawai yang  baru lulus seleksi CPNS langsung diberi stempel mengikuti kegiatan bagi-bagi jabatan.

Ranah birokrasi pemerintahan mensyaratkan penjenjangan karir maka istilah Latihan dasar terasa lebih masuk akal. Pemaknaan yang terlanjur beresiko salah tafsir ini kemudian diubah lewat peraturan yang baru diatas tadi. Nama prajabatan diubah menjadi Latsar. Kondisi ini terlihat lebih sesuai dengan apa yang hendak dibekali untuk mereka yang lolos seleksi CPNS.

Pengalaman pribadi sebelum Pandemi, kegiatan Latsar CPNS 2019 dibagi ke dalam 3 tahap. Pembekalan pertama selama 18 hari kerja, praktek lapangan di Satuan Kerja (Satker) masing-masing selama 30 hari dan terakhir evaluasi selama 3 hari.

Namanya juga latihan dasar kepemerintahan, ada bekal latihan fisik, baris-berbaris yang ringan oleh para polisi. Jangan anda bayangkan latihan kemiliteran yang keras dan berat. Umumnya membahagiakan sejauh pengalaman di angkatan kami.

 Teman-teman seangkatan mengakronim angkatan kami sebagai Atlas (Angkatan Tiga beLAS), Kementrian agama. Kebetulan saya lulus di Satker kementrian agama dan masuk ke angkatan ke tigabelas Latsar Balai Diklat Denpasar  ini. Seluruhnya ada 23 angkatan untuk balai diklat Denpasar. Sedangkan satu angkatan berjumlah 40-an orang CPNS.

Masa latsar adalah salah satu masa tersibuk sebagai CPNS. Kegiatan berlangsung dari subuh hingga malam hari, lengkap dengan tugas meresume seluruh materi sepanjang hari. Menariknya hampir semua anggota Latsar di angkatan kami jarang mengeluh soal tugas resume yang banyak, atau caraka (semacam pelatihan mental) malam yang mengerikan. Apalagi baris-berbaris yang melelahkan.

Kebanyakan memiliki pengalaman seru tentang menciptakan Yel-Yel. Saya kemudian mendapatkan diri sebagai seorang anak taman kanak-kanak yang sedang bermain. Merasa bebas dan menjadi diri sendiri dengan sebuah ciptaan Yel-yel di kepala. Kami berteriak, kami tertawa bersama, dan membuat kronik-kronik dengan muara kelucuan tertentu tentang berbagai pemateri yang kami peroleh.

Kelahiran akronim Atlas adalah kelahiran karena hasil olahan Yel-Yel. Bagaimana tidak, selama 18 hari awal, seluruh kegiatan diawali dan diakhiri dengan yel-yel. Seluruh kegiatan dibuka dan ditutup dengan yel-yel. Dari senam pagi, sarapan Pagi, materi disi dengan selingan Yel-Yel. Inilah pertama kalinya dalam hidup saya diberi ruang untuk bermain sebagai seorang dewasa dengan durasi waktu yang panjang.

Ajaib energi yel-yel itu menjadi semacam identitas tiap angkatan Latsar. Karena kami di wilayah Timur (Bali, NTB, dan NTT) maka bahasa lokal perwakilan masing-masing daerah turut masuk menjadi warna yel-yel Latsar. Apakah Latsar adalah soal yel-yel? Persoalan ini sangat subjektif, tergantung dari mana sesorang melihat dan mengalami  Latsar itu.

Isi manusia per angkatan itu selalu menunjukkan kekhasannya masing-masing. Kekhasan yang paling menonjol merujuk pada pribadi yang memberi suatu efek tertentu. Terhitung ada dua sosok selama kegiatan Latsar yang memberi efek dalam angkatan kami. Efek ini bisa dilihat sebagai bekal hidup ke depan saat memasuki rimba raya dan belukar birokrasi pemerintahan. Tentang istilah  birokrasi adalah hutan belukar saya ambil dari ulasan salah satu pemateri Latsar. Saya pikir jangankan birokrasi, hidup ini sendiri adalah hutan belukar  itu sendiri.

Sosok  Pertama Rendra Purnama, bukan nama sebenarnya. Ia guru matematika dari NTB. Satu-satunya orang yang punya kualitas ketenangan yang mumpuni. Hal itu saya perhatikan saat menghadapi ujian rancangan aktualisasi maupun laporan aktualisasi. Ribetnya kedua ujian itu karena kegiatan ini seperti mengerjakan sebuah skripsi dalam jedah waktu sebulan.

 Ia bisa begitu tenang menghadapi tugasnya yang tentu saja sudah ia persiapkan dengan baik. Belum lagi pertanyaan teman-teman yang kebingungan berjumlah 40 orang. Rendra adalah tipe manusia yang harus menjawab dengan lembut sampai tuntas pertanyaan kawan seangkatannya. Solusi yang ia berikan selalu manjur. Ia menjadi tempat banyak sahabat seangkatan bertanya selama waktu-waktu ujian. Semua gerak geriknya menyimpan ketenangan yang luar biasa.

Sosok kedua adalah pak Sohdi. Ini pun pun bukan nama sebenarnya, Sebelum lolos menjadi CPNS kementerian agama Sohdi sering nyambi menjadi ahli reparasi alat-alat elektronik. Ia sudah terbiasa mencari solusi di tengah kepungan masalah.

 Baginya di setiap masalah pasti akan ditemukan sejumlah solusi. Mencari solusi adalah makanan sehari-hari bagi profesi terdahulunya. Disamping itu ia salah satu anggota Latsar yang rajin sholat, alim dan yang terpenting unik. Selalu ada celah baginya untuk menemukan jalan keluar. Misalnya saja saat selesai ujian laporan aktualisasi Sohdi mendapat cercaan pertanyaan yang keras dari penguji.

 Ia bercerita cercaan pertanyaan penguji sama halnya membuat ia harus membongkar hampir keseluruhan laporan aktualisasinya. Ini adalah masalah besar karena laporan itu harus dibongkar dan ditata ulang kurang dari 24 jam.

Ajaibnya ia menemukan jalan keluar. Entah bagaiamana saat selesai mengumpulkan perbaikan laporannya, ia sumringah seperti saat bercerita kepada kami. Begitu enteng dan ringan seperti tidak sedang terjadi apa-apa.

Diantara semua cerita di atas rasanya satu kesimpulan sudah tersedia. Masuk Birokrasi pemerintahan sama halnya dengan memasuki hutan belukar kepemerintahan. Ketenangan dan amunisi solusi adalah bekal segala-galanya.

CPNS itu fana, maka amunisi Latsar  punya bias keabadian tertentu, tergantung dari sudut mana anda merekamnya. Selamat bagi yang telah lulus seleksi tahap pertama, selamat mempersiapkan tahap selanjutnya. Sukses untuk kalian hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun