Mohon tunggu...
Lewat Cerita
Lewat Cerita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator

Membahas mengenai berita ekonomi dan politik dunia Lewat Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Singapura: Bagaimana Negara Miskin yang Kecil Menjadi Negara Kaya

9 Juni 2024   12:07 Diperbarui: 12 Juni 2024   11:05 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tnp.straitstimes.com
tnp.straitstimes.com

Pada tahun 1960-an Singapura telah mendapatkan investasi lebih dari USD2,3 miliar. Itulah yang menjadi awal mula kebangkitan Singapura. Pengangguran di Singapura mulai bisa di tekan dan perekonomian mereka telah tumbuh hingga 13% per tahun dari tahun 1966-1973.

Setelah mulai berkembang, singapura mulai menargetkan industri baru berteknologi tinggi, seperti produk komputer, mesin, dan farmasi. Hal ini membuat singapura membutuhkan pekerja dengan keterampilan yang lebih tinggi lagi untuk menjadi insinyur, teknisi, dan bisnis manajer. 

Karena itu, singapura mulai menginvestasikan kembali uang yang mereka miliki untuk pembangunan sumber daya manusianya. Pada masa ini juga, Universitas-universitas di Singapura mulai dibangun, seperti Nanyang Technological University dan National University of Singapore yang saat ini keduanya masuk ke dalam top 5 universitas terbaik se-Asia.

Alhasil, dari tahun 1986 hingga 1996, perekonomian singapura terus berkembang dengan rata-rata 12,8% per tahun. Inilah yang menyebabkan Singapura dijuluki sebagai Macan Asia bersama dengan Taiwan, Hongkong, dan Korea Selatan.

Visi hebat dari Perdana menteri Lee Kuan Yew ini berbuah manis hingga menjadi singapura yang sekarang ini. Singapura saat ini menjadi kota paling layak huni di dunia. 

Singapura saat ini juga memiliki peradaban yang maju dimana teknologi sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti mainan untuk pendidikan anak, tempat tidur bayi yang mempermudah sirkulasi udara ke otak bayi, dan pemurnian air laut menjadi air bersih atau disebut dengan teknologi Newater.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun