Keberlanjutan perkebunan sawit di Mesuji sangat bergantung pada regulasi pemerintah, terutama dalam hal subsidi pupuk, peremajaan tanaman, dan insentif terkait sertifikasi lahan berkelanjutan. Pemerintah mungkin akan memperketat kebijakan untuk memastikan bahwa perkebunan sawit tidak menyebabkan kerusakan lingkungan. Kebijakan tersebut, jika terimplementasi dengan baik, bisa menjadikan Mesuji sebagai model perkebunan sawit yang berkelanjutan dan dapat memenuhi standar internasional.
6. Tantangan dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
    Perubahan iklim dapat mempengaruhi produktivitas sawit karena perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu. Petani di Kabupaten Mesuji mungkin harus beradaptasi dengan teknologi yang tahan terhadap cuaca ekstrem dan mengelola lahan secara lebih cermat untuk mempertahankan produktivitas sawit. Investasi dalam teknologi yang mendukung ketahanan iklim akan sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.
    Secara keseluruhan, dengan upaya yang tepat dalam pengelolaan perkebunan, Kabupaten Mesuji memiliki potensi untuk menjadi wilayah perkebunan sawit yang produktif dan berkelanjutan di masa depan, yang dapat mendukung kesejahteraan ekonomi petani sambil menjaga keseimbangan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H