Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di Sea Games 2013 - Myanmar baru saja dipermalukan Thailand dengan skor telak 4-1. Sungguh sangat ironi ketika target yang diusung adalah gelar juara, tapi baru pada pertandingan fase grup saja sudah dibantai oleh Thailand yang notabene bukanlah tim terbaik Asia Tenggara untuk level U-23.
Apa yang dilakukan oleh PSSI sehingga tidak ada sedikitpun progres positiv untuk sepakbola Indonesia pada level U-23 dan senior? Mereke bekerja untuk membangun sepakbola nasional atau memetakan kekuasaan untuk meraup keuntungan? Mengapa struktural manajemen badan sepakbola nasional dihuni oleh orang-orang bodoh yang tidak pernah punya kepekaan? Bukankah ada sekian banyak pelatih yang punya kapasitas lebih baik, lalu kenapa hanya itu dan itu saja? Harusnya PSSI sebagai induk organisasi sepakbola nasional lebih peka dan jelih dalam melihat kebutuhan tim, termasuk untuk menentukan jajaran kepelatihan tim. Siapa dia? Bagaimana kualitas dia? Prestasi apa yang sudah dia torehkan? Apakah dia bisa memperbaiki permasalahan tim? Bukankah itu menjadi barometer untuk menentukan klasifikasi seorang pelatih dan jajaran kepengurusan skuad nasional? Hampir tidak ada tim nasional sepakbola diseluruh dunia yang masih mempertahankan seseorang (pelatih/asisten) setelah tim nasional tersebut dibantai 10 gol tanpa balas. Lalu mengapa kita masih melihat sosok Aji Santoso pada jajaran kepelatihan Timnas U-23 dengan title sebagai asisten pelatih. Ternyata PSSI sangat memprihatinkan. Saya dan seluruh masyarakat pecinta sepakbola nasional sangat berharap akan ada evaluasi kinerja PSSI oleh lembaga yang punya wewenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H