Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi sebagai pengguna aplikasi BPJS Kesehatan yang telah dirilis sejak bulan April 2016 silam, kemudian diupdate pada bulan Mei 2018.Â
Bahkan sudah beberapa kali menginstal aplikasi tersebut pada ponsel android saya, tetapi karena sering gagal pada saat registrasi jadi aplikasi tersebut saya uninstal saja dan saya abaikan.
Tulisan ini bukan untuk menyudutkan, tetapi saya ingin berbagi pengalaman saja dengan pengguna lain, selain itu sedikit ada kritikan agar kedepannya Aplikasi BPJS Kesehatan lebih baik lagi dalam segala hal termasuk pelayanan.Â
Di sisi lain saya ingin membantu mensosialisasikan aplikasi BPJS Kesehatan berbasis Android tersebut agar dikenal masyarakat dan semoga saja setiap peserta BPJS Kesehatan memiliki aplikasi tersebut karena sangat banyak manfaatnya.
Aplikasi yang satu ini disosialisasikan oleh TIM BPJS Kesehatan Kab. Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah pada hari Jum'at, 10/08/2018 di halaman Kantor Bupati Kab. Kapuas saat  kami akan melaksanakan senam bersama.Â
Ada beberapa doorprize yang diberikan TIM BPJS Kesehatan bagi siapa saja yang berhasil mengisntal aplikasi tersebut. Akhirnya ramailah peserta senam bersama menginstal aplikasi tersebut termasuk saya.Â
Setelah selesai senam bersama saya menghampiri petugas BPJS kemudian menanyakan masalah yang saya alami sejak dulu kala, hehe.... Masalah yang menyebabkan saya mengunistall dan malas menggunakan aplikasi BPJS Kesehatan. Setelah selesai diinsal, aplikasi saya tunjukkan kepada petugas BPJS sebagai syarat pengambilan doorprize, ternyata petugasnya bilang :
"Harus login dulu, pak, baru bisa mendapatkan doorprize"
"Bagaimana mau login registrasi saja gagal terus" sahut saya sambil memperlihatkan tulisan yang muncul pada layar ponsel pintar kepada petugas
Aku kaget, perasaan nomor KTP saya tidak pernah diganti-ganti, hmm.....
"Jadi bagaimana, Pak ?" tanyaku sambil berharap mendapatkan solusi.
"Bentar saya cek ya, Pak"
Namun karena petugas sibuk melayani yang lain sehingga sayapun terabaikan.
Akhirnya saya gagal mendapatkan doorprize dari Tim BPJS walaupun sudah mengisi tanda terima yang disodorkan kepada saya. Saya pulang dengan penuh rasa kecewa. Kecewa bukan karena tidak mendapatkan doorprize, tetapi kecewa berat karena tidak mendapatkan solusi dari petugas BPJS agar saya bisa login pada aplikasi tersebut.
Saat tiba di rumah, rasa penasaran yang luar biasa menyelubungi hati ini (cie... cie... menyelubungi, nggak ada kata lain apa ? hehe...) kemudian saya menghubungi call center BPJS Kesehatan di 1500 400, nomor itu kudapat dari tampilan aplikasi BPJS Kesehatan. Dan tidak pake lama langsung saya hubungi. Menghubungi ke nomor tersebut pun agak susah karena tidak langsung tersambung dan beberapa kali putus.
Menghubungi call center BPJS serasa bernostalgia saat dimana saya menghubungi call center Bank pemerintah. Namun ada yang aneh, saat telepon tersambung tidak ada respon atau sapaan sopan dari customer service yang kudapatkan.Â
Karena tidak seperti biasanya, saya berinisiatif untuk merekam bakal perbincangan saya dengan customer service. Kemudian muncul suara orang mengaji dengan terbata-bata dan dengan makhrajul huruf yang kurang enak didengar.Â
Setelah 13 detik saya mencoba menyapa "Hallo...." dan ternyata barulah ada suara customer service membalas sapaan hallo kemudian menanyakan maksud saya.Â
Dari kejadian tersebut menurut saya bahwa  call center belum maximal dan pelayanan customer service belum memuaskan.
Saya menanyakan solusi dari kendala yang saya alami yakni selalu gagal melakukan registrasi pada aplikas BPJS Kesehatan. Kemudian customer service menanyakan data-data pribadi saya, mirip bahkan kurang lebih sama saat saya menghubungi Call Center Kartu Kredit.Â
Dan ternyata benar, dari informasi yang disampaikan oleh customer service bahwa nomor KTP yang terdapat pada sistem BPJS berbeda dengan nomor KTP yang saya pegang, kok bisa ya.Â
Nomor  KTP yang pertama kali saya daftarkan sekitar tahun 2006 yang telah lau adalah nomor KTP manual dan belum diperbaharui ke nomor KTP Elektronik.Â
Customer service menyarankan agar saya mendatangi kantor BPJS terdekat untuk memperbaharui nomor KTP. Hmm.... padahal pertengahan tahun 2017 lalu saya sudah mendatangi Kantor BPJS di mana saya berdomisili untuk memperbaharui nomor KTP sekaligus penggantian kartu dari kartu BPJS ke kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat) tapi kok belum berubah juga? saya meminta kepada customer service agar merubah nomor KTP saya.Â
Sayangnya, perubahan nomor KTP hanya bisa dilayani pada kantor cabang BPJS. Saya berharap nantinya perubahan data yang sifatnya lebih penting dan mendesak bisa melalui call center saja dengan mengirim bukti-bukti melalui email untuk mempermudah peserta yang banyak kesibukan dan jarak yang jauh dari kantor cabang BPJS.
Yah... sudahlah, untuk sementara saya menggunakan nomor KTP lama untuk melakukan registrasi. Setelah melalui berbagai proses, akhirnya pendaftaran berhasil.Â
Tampilan utama muncul setelah melakukan login, dari menu yang ditampilkan sepertinya semua aktivitas yang berkaitan dengan BPJS Kesehatan bisa dilakukan melalui aplikasi tersebut, dari mulai pendaftaran peserta, pembayaran, dan banyak lagi.Â
Bahkan mengubah data peserta seperti nomor telepon, email, alamat, dan yang lebih menggembirakan menurut saya, bahwa kita bisa mengubah fasilitas kesehatan (Faskes) tanpa harus datang ke kantor BPJS.
Wah.... entah darimana asal usulnya ternyata saya punya istri yang usianya sekitar 70 tahun. Sedangkan nama istri sah saya yang 17 kali syantiiikk gitu lho.... malah tidak ada dalam daftar tanggungan saya, aneh bin ajaib, wkwkwk..... ada-ada saja.Â
Untung saja statusnya tidak ditanggung, coba kalau ditanggung, berapa kerugian yang saya alami membayar iuran  BPJS yang bersangkutan. Dalam hal ini sepertinya BPJS perlu pembenahan data agar lebih akurat dan valid.
Bagi yang sudah familiar dengan bermacam aplikasi android, seperti  mobile banking dan lainnya saya yakin peserta BPJS tidak akan kesulitan  dalam menggunakan mobile JKN, karena semua fitur fungsinya hampir sama  hanya saja berbeda pada tata letak menunya.Â
Tampilannya cukup cantik dan sudah pasti banyak manfaatnya bagi peserta, salah satunya berobat ke  Puskesmas atau Rumah Sakit tidak perlu lagi harus membawa kartu KIS, cukup memperlihatkan aplikasi BPJS Kesehatan yang dalam keadaan login  tersebut ke petugas Puskesmas atau Rumah Sakit. Jadi tidak perlu  khawatir lagi saat ketinggalan, lupa atau tidak membawa kartu KIS.
Semoga saja kedepannya "Menjadi peserta JKN-KIS semakin mudah dan praktis" tidak hanya slogan belaka.
Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H