Mohon tunggu...
Johana PrastikaA
Johana PrastikaA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual

1 April 2024   13:01 Diperbarui: 1 April 2024   13:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah kehidupan berbahasa terdapat beragam teks mulai dari media massa, karya sastra, hingga percakapan sehari-hari. Ini menegaskan urgensi dari analisis wacana sebagai pendekatan yang memungkinkan kita untuk menyelami konstruksi sebuah teks dan menggali makna yang terselip di dalamnya. Dalam analisis wacana, terdapat dua pendekatan utama yang menjadi sorotan: analisis wacana tekstual dan analisis wacana kontekstual.

Analisis wacana tekstual menitikberatkan pada struktur internal teks itu sendiri, yang mencakup pemeriksaan mendalam terhadap penggunaan kata-kata, struktur kalimat, gaya penulisan, dan elemen linguistik lainnya. Pendekatan ini membantu kita memahami bagaimana makna terbentuk melalui penggunaan bahasa. Sebagai contoh, melalui analisis wacana tekstual, kita dapat meneliti bagaimana simbolisme digunakan dalam suatu teks untuk mengungkap makna tersembunyi.

Di sisi lain, analisis wacana kontekstual menempatkan teks dalam konteks sosial, budaya, dan politik yang memengaruhinya. Pendekatan ini melibatkan pemeriksaan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi produksi dan interpretasi teks, seperti latar belakang penulis, tujuan komunikatif, atau norma-norma budaya yang berlaku. Dengan demikian, kita dapat memahami bagaimana teks dipahami dan diterima oleh pembaca dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, melalui analisis wacana kontekstual, kita dapat mempertimbangkan pengaruh kondisi politik atau sosial terhadap sebuah teks pada saat tertentu.

Pentingnya mengintegrasikan analisis wacana tekstual dan kontekstual terletak pada kemampuannya untuk memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang suatu teks. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana makna dibentuk dan dipahami dalam komunikasi manusia. Selain itu, penggabungan ini juga membantu kita menghindari kesalahan interpretasi yang mungkin muncul jika hanya menggunakan satu pendekatan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun