Pada 2003, kebanyakan orang di Inggris Raya mengharapkan kaum muda memiliki masa depan yang lebih baik daripada orangtua mereka, tetapi dalam survei baru, hanya seperempat orang Inggris yang memiliki masa depan yang lebih baik.
Pandemi akan terus memberi tekanan pada keyakinan ini, tetapi kita keliru jika kita membingkainya sebagai pertempuran antara generasi-generasi. Ini sebenarnya tentang bagaimana kita semua melihat masa depan, dan bagaimana pilihan yang kita buat sekarang akan bergema selama bertahun-tahun.
Sebelum pandemi, sudah ada beberapa tanda baru bahwa kita mulai mengadopsi pemikiran jangka panjang ini: Uni Emirat Arab sekarang memiliki Kementerian Urusan Kabinet dan Masa Depan; dan Hungaria memiliki ombudsman untuk generasi-generasi mendatang.
Keputusan Kesejateraan Generasi-generasi Mendatang 2015 di Wales telah membentuk sebuah komisioner generasi-generasi masa depan. Seperti yang dikatakan oleh Jane Davidson, menteri yang mengusulkannya, "ini revolusioner karena menetapkan ke dalam undang-undang bahwa kesejahteraan rakyat Wales saat ini dan masa depan secara eksplisit merupakan tujuan inti dari pemerintah di Wales."
Ada alasan untuk berharap bahwa pemikiran seperti ini akan memiliki daya tarik saat kita keluar dari pandemi, hanya jika agar kita bisa memberikan perhatian penuh pada krisis iklim yang kita semua hadapi. Menjalani momen penting dalam pertempuran melawan perubahan iklim, dan peristiwa pandemi yang menentukan generasi ini, seharusnya memberi kita semua perspektif yang berbeda tentang hal-hal apa yang penting.
Penting untuk meningkatkan pandangan semua orang muda kita, bukan hanya orang-orang muda dengan sumberdaya yang lebih besar. Sebagaimana diuraikan oleh ilmuwan politik Robert Putnam dalam bukunya pada 2015, Our Kids (Anak-anak Kita), program-program yang mencapai hal ini dalam beberapa dekade setelah perang dunia kedua memiliki inti sebuah "komitmen untuk berinvestasi pada anak-anak orang lain, dan menggarisbawahi bahwa komitmen adalah pengertian yang lebih dalam bahwa anak-anak itu juga anak-anak kita."Kita membutuhkan cara berpikir yang sama untuk mendukung Generasi Covid.
Ada pemahaman yang berkembang akan kebutuhan pemerintah untuk bertindak dengan imajinasi kepentingan sosial yang lebih besar yang kita lihat setelah perang dunia kedua untuk mengatasi tantangan yang akan datang. Mariana Mazzucato, seorang ekonom di Kolese Universitas London, mengatakan bahwa pemerintah-pemerintah telah "bekerja asal-asalan, bukan memimpin." Ini perlu diubah, karena "hanya pemerintah yang memiliki kapasitas untuk mengarahkan transformasi yang diperlukan," tambahnya. Ini adalah jangka panjang, proyek antargenerasional yang kita semua perlu investasikan, karena pada akhirnya, sampai tingkat tertentu, kita semua akan menjadi Generasi Covid.
Kepustakaan
1. Duffy, Bobby, Generations Apart, New Scientist, 18-24 September 2021, hlm. 38-39.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 27 September 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H