Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kurangi, Gunakan Kembali, Reparasi

22 September 2021   09:57 Diperbarui: 22 September 2021   10:00 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 52.

Kita hidup di dunia yang tidak pernah dirancang untuk menyerap limbah yang tidak bisa dihancurkan. 

Budaya sekali pakai saat ini bekerja melawan siklus alam, menelurkan semakin banyak barang yang tidak diinginkan yang tidak akan kemana-mana dalam waktu dekat. Ini jelas merupakan model yang tidak berkelanjutan, dan alasan yang sempurna untuk melatih diri kita kembali ke pola pikir yang menghargai harta benda, daripada melihatnya sebagai sesuatu yang tergantikan terus menerus.

Beruntung bagi kita, dan terutama untuk planet ini, mentalitas ini berkembang pesat, karena semakin banyak dari kita yang menganut filosofi "buat, kerjakan, dan perbaiki" yang merupakan norma dalam generasi sebelumnya. Ini didukung oleh gerakan yang berkembang dari proyek-proyek akar rumput, mendorong kita untuk membuang lebih sedikit dan menjaga apa yang kita miliki.

Dari kafe reparasi hingga program peminjaman kepada komunitas, banyak dari kita sekarang hidup berdampingan dengan inisiatif lokal yang bisa membantu kita merangkul cara hidup yang lebih berkelanjutan.

Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 52.
Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 52.

Selamat Bertemu di Kafe Reparasi
Langkah pertama yang mudah untuk membuang lebih sedikit adalah mereparasi daripada mengganti barang-barang yang sudah kita miliki. Jika Anda pernah mereparasi lubang pada pakaian usang atau menyatukan bagian yang berharga dari barang tembikar yang rusak, Anda akan memiliki gagasan bagus betapa memuaskan rasanya memberi barang-barang Anda kesempatan baru untuk digunakan. Namun, banyak dari kita tidak merasa percaya diri dengan mengutak-atik keterampilan, dan di situlah kafe reparasi dan inisiatif reparasi komunitas serupa masuk.

Konsep kafe reparasi dimulai oleh jurnalis dan pencinta lingkungan Belanda, Martine Postma pada 2009, dan dengan cepat berkembang, dengan contoh-contoh yang sekarang beraksi di seluruh dunia.

Konsepnya sederhana: sekelompok sukarelawan berkumpul di sebuah ruang lokal dan orang-orang diundang untuk membawa barang-barang mereka yang rusak untuk direparasi. Berbagi keterampilan dengan cara ini memiliki berbagai manfaat yang fantastis, dan bukan hanya untuk planet ini.

Kate Jerrold sangat menyadari dampak positif yang luas dari proyek-proyek semacam itu. Dia memulai Kafe Reparasi Bristol pada 2012, setelah mesin pencuci piring yang rusak membuatnya bertanya-tanya mengapa tidak ada skema seperti itu di daerahnya, dan menyadari bahwa dia bisa menjadi orang yang melakukan sesuatu tentang hal itu.

"Manfaatnya bagi planet ini cukup jelas," jelasnya. "Kami memiliki sekitar 75 persen tingkat keberhasilan, yang cukup khas dari kafe reparasi di seluruh dunia, secara harfiah memisahkan berton-ton barang dari aliran limbah." Tetapi Kate setuju bahwa ini bukan satu-satunya keuntungan skema itu: "Mereparasi TV orang-orang di depan mata mereka hampir seperti alkimia. 

Melihat bahwa segala sesuatunya bisa diperbaiki, dan seringkali cukup sederhana, mengubah persepsi seputar reparasi. Orang-orang melihat bahwa mereka bisa mempelajari beberapa keterampilan dasar yang akan menjaga barang-barang mereka keluar dari tempat pembuangan sampah, dan juga menghemat uang karena harus tidak perlu mengganti barang-barang tanpa henti."

Rasa Berkomunitas
Tentu saja, pengaruhnya terhadap komunitas juga sangat besar, karena orang-orang yang tidak saling kenal saling membantu dan menjalin ikatan yang tulus dalam prosesnya. "Memperkenalkan orang-orang lokal yang mahir mereparasi mesin jahit atau tangan-tangan yang mengolesi besi solder mulai membangun jaringan berkelanjutan yang nyata," kata Kate. "Saya menemukan bahwa orang-orang ingin menjadi bagian dari solusi, dan kafe reparasi adalah pintu masuk yang sangat bagus ke dalam keberlanjutan."

Dengan begitu banyak dari inisiatif ini yang sekarang beraksi di seluruh Inggris, banyak orang yang mengagumi betapa mudahnya banyak barang yang tidak terpakai bisa difungsikan kembali!

Jika Anda tidak memiliki kafe reparasi di daerah Anda, Anda bisa memulainya sendiri. Ada banyak sumber untuk membantu Anda, termasuk manual praktis yang komprehensif dari Yayasan Kafe Reparasi milik Martine Postma (repaircafe.org). Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghabiskan Sabtu pagi selain menonton sekelompok orang saling membantu, bertepuk tangan ketika pemutar kaset kembali berbunyi dan melakukan hal-hal lain yang positif untuk planet ini.

Para Peminjam
Meskipun reparasi adalah salah satu cara brilian untuk mengurangi jumlah sampah yang kita kirim ke TPA, ada baiknya juga mengurangi apa yang kita beli sejak awal, kekhawatiran yang sedang ditangani dengan meningkatnya gerakan proyek peminjaman kepada komunitas. 

Kelompok peminjam Facebook (di mana orang-orang bisa secara informal meminta barang dari para anggota lain) sangat produktif, tetapi inisiatif yang lebih formal adalah "perpustakaan segala benda" ("library of things"/LoT), sebuah konsep yang mulai berkembang di seluruh dunia.

LoT bekerja dengan dasar yang mirip dengan perpustakaan tradisional, tetapi, alih-alih meminjamkan buku, LoT meminjamkan segalanya mulai dari perkakas tangan dan pembersih karpet hingga bendera hias dan tempat kue (umumnya dengan sedikit biaya).

Sangat masuk akal, siapa yang membutuhkan gerinda sudut yang memakan tempat atau ingin mengeluarkan uang untuk pembuat kembang gula saat Anda mungkin hanya perlu sesekali menggunakan barang-barang ini?

Maurice Herson adalah ko-pendiri Share Oxford LoT (shareoxford.org), sebuah proyek yang menyatukan keprihatinannya tentang sampah dengan minatnya pada ekonomi berbagi. Ini telah terbukti sangat sukses, dengan lebih dari 800 anggota sejauh ini dan hampir 1.000 peminjaman yang dilakukan. "Kita ingin orang-orang menyadari bahwa ada alternatif untuk membeli barang secara daring dan rasanya menyenangkan tidak harus memiliki semua yang Anda gunakan,"Maurice menjelaskan.

Intinya, ini adalah kelompok komunitas yang menumbuhkan rasa kepuasan dan persekutuan yang berharga di antara para anggota dan sukarelawannya.

Manfaatnya bagi planet ini jelas: "Jika kami memiliki bor yang disumbangkan kepada kami karena seseorang tidak menggunakannya, dan itu digunakan 20 kali oleh orang-orang lain, sumberdaya itu setara dengan penghematan membeli lalu menyimpan bor itu, dan dengan meminjam dari perpustakaan, mereka telah menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.

Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 53.
Ilustrasi. Sumber: Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 53.
Lakukan Sendiri
Entah Anda sedang merencanakan sebuah pesta kebun (berjarak sosial), mempersiapkan perbaikan rumah atau hanya mencari teka-teki baru untuk ditangani, LoT lokal Anda menjadi pilihan pertama yang sangat baik.

Jika Anda tidak bisa menemukan LoT di sekitar, Anda bisa memulai skema Anda sendiri, meskipun memerlukan lebih banyak sumberdaya dan ruang khusus daripada sebuah pusat reparasi. Namun, orang-orang yang sudah menjalankan proyek-proyek ini bersemangat dengan tujuannya dan sering kali dengan senang hati menawarkan saran kepada orang-orang yang tertarik untuk membuat sebuah skema baru.

Proyek-proyek yang dipimpin oleh komunitas yang menangani reparasi, peminjaman, dan sejenisnya telah memainkan peranan penting dalam mengatasi konsumsi berlebihan dan masalah yang disebabkan oleh gaya hidup sekali pakai kita dalam beberapa tahun terakhir, dan telah terbukti memberdayakan dan mempersatukan komunitas pada saat yang sama.

Yang terbaik dari semuanya, usaha semacam itu mudah diakses oleh semua orang, membuatnya lebih mudah dari sebelumnya bagi kita semua untuk berperan dalam budaya memanfaatkan limbah ketimbang membuangnya.

Kepustakaan
1. Oldaker, Jenny, Reduce, Reuse, Repair, Planet Mindful, May - June 2021, hlm. 50-53.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 22 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun