Melepas pergi berarti tidak tertarik pada hal-hal yang muncul dalam pikiran Anda tanpa diminta, tidak terlibat dalam dialog apa pun dengan hal-hal itu. Anda adalah si pengamat, bukan si pengkritik, dan pengamat hanya mengamati.
Menyediakan Ruang untuk Pemikiran
Meditasi mindfulness pertama Anda akan melibatkan fokus pada pernafasan Anda. Saat Anda melakukan ini, sepenuhnya memperhatikan bagaimana rasanya setiap nafas melewati tubuh Anda, Anda akan memiliki fokus yang jelas.
Ketika Anda ingin melepas pergi pemikiran menyimpang yang memasuki pikiran Anda, Anda akan memiliki sebuah cara yang mudah untuk melakukannya, yaitu dengan lembut memfokuskan kembali perhatian Anda pada nafas Anda.
Jika selain pernafasan sadar, Anda menghitung nafas Anda secara mental, akan ada ruang yang lebih kecil dalam pikiran Anda untuk pemikiran-pemikiran menyimpang itu. Tetapi meditasi mindfulness tidak melibatkan penghitungan, karena menyediakan ruang dalam pikiran Anda untuk pemikiran-pemikiran yang menyimpang adalah hal yang baik: Anda mengamati pemikiran-pemikiran itu lalu melepasnya pergi.
Fokus pada pernafasan Anda. Perhatikan pemikiran-pemikiran menyimpang yang melintas dalam pikiran Anda. Lepaskan pemikiran-pemikiran itu pergi.
Menyapu Pemikiran
Jika Anda merasa gagasan melepas pergi pemikiran-pemikiran sulit untuk dipahami, inilah metafora yang bisa membantu.
Bayangkan Anda berada di taman Anda dan sedang turun salju. Saat serpihan salju jatuh dan mengendap, Anda menyapu lembut serpihan itu dengan sapu. Selama salju turun, Anda harus terus menyapu agar taman Anda tetap bersih. Sapuan Anda bukanlah pertarungan dengan serpihan salju, tetapi hanya sebuah tindakan pembersihan.
Anda tidak mengendalikan atau menyangkal, tetapi pada kenyataannya, Anda mengakui adanya serpihan salju itu. Namun, Anda terpisah dan santai tentang keberadaan serpihan salju, sambil tidak membiarkan serpihan salju itu melekat.
Kepustakaan
1. Anneley, Mike, Gently Does It, Meditation Basics, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited, Â London, UK, July 2021, hlm. 64-65.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.