Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mindfulness: Menuju Hidup yang Bermakna

16 September 2021   01:32 Diperbarui: 16 September 2021   02:55 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup yang Bermakna. Sumber: https://bit.ly/3nCeVTG

Pilar Emas
Kualitas dan nilai yang memberikan makna sejati keberadaan kita telah dibandingkan dengan sebuah pilar emas, sebuah dukungan murni yang tidak fana bagi kehidupan yang bajik dan memuaskan. Namun, banyak orang membangun hidup mereka di sekitar makna palsu yang meskipun mungkin sementara menarik, pada akhirnya tidak lebih dari emas palsu.

Orang-orang lain masih mengadopsi nilai-nilai yang mungkin bermanfaat, tapi jauh dari yang mutlak.

Meditasi mindfulness membuat pilar emas itu bisa diakses di tempat sucinya, dari diri yang tersadarkan.

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, The Bigger Picture, Towards a Meaningful Life, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited,  London, UK, July 2021, hlm. 54-55.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 16 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun