Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mindfulness: Pikiran Melakukan dan Pikiran Menjadi

13 September 2021   00:52 Diperbarui: 13 September 2021   01:02 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 32.

Pikiran adalah instrumen serbaguna yang luar biasa untuk mengarahkan kita sepanjang hari. Pikiran juga bisa menjadi sebuah kompas, menyediakan bacaan untuk membantu kita menavigasi. Namun sering kali kita berubah pikiran, membuat perjalanan kita bergolak.

Saat Anda sarapan, mungkin di sela-sela obrolan keluarga, Anda memikirkan apa yang akan terjadi hari ini untuk Anda. Anda membayangkan peristiwa-peristiwa dan bertanya-tanya bagaimana semua itu akan terjadi.

Anda akan berharap tentang beberapa peristiwa, cemas tentang peristiwa lain, beberapa peristiwa akan netral, Anda hanya akan mengingatkan diri sendiri bahwa Anda harus meluangkan waktu untuk sebuah urusan atau menindaklanjuti sebuah tugas di tempat kerja.

Sementara itu, Anda sedang mengurus anak atau pasangan. Saat mengobrol, Anda mengingat hal lain dalam senarai rencana kegiatan Anda. Bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki keluarga muda, ini adalah skenario yang sangat familiar.

Sarapan "Melakukan"
Selama sarapan, Anda telah melakukan dan berpikir pada saat yang sama, tetapi banyak dari pikiran itu yang gelisah.

Pikiran Anda berada dalam mode "melakukan" yang didorong oleh serangkaian pemikiran, ingatan, keinginan, dan masalah.

Sekarang bayangkan skenario lain. Keluarga Anda sedang pergi, dan Anda sedang menikmati sebuah liburan singkat sendirian di rumah. Dengan waktu untuk diri sendiri, Anda menikmati sarapan dengan tenang, sambil membaca koran. Kemudian Anda akan mengurus kebun. Di tengah pembacaan sebuah artikel, pikiran Anda tanpa alasan mulai memikirkan pekerjaan. Bagaimana jadinya pekerjaan itu tanpa Anda?

Apakah Anda melakukan hal yang benar dengan memberitahu asisten pribadi Anda bahwa Anda sedikit gelisah di perusahaan? Mungkinkah dia memberitahu orang lain? Kemudian Anda memutuskan bahwa bagaimanapun juga, Anda telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memikirkan pekerjaan, dan Anda seharusnya bersantai.

Sayang liburan Anda cuma 3 hari. Atau 4 hari? Kemudian Anda memutuskan untuk mengunjungi pusat taman, untuk membeli beberapa tanaman untuk perbatasan teduh yang sulit itu. Apa yang mungkin tumbuh di sana?

Santai Bukan Mindful
Terlepas dari keadaan santai dan harapan Anda akan "me time" yang tenang selama liburan singkat Anda, pikiran Anda sekali lagi berada dalam mode "melakukan" di mana satu pikiran mengarah ke pikiran yang berikutnya.

Terlebih lagi, Anda terbawa bersama pikiran itu. Sebagian dari pikiran Anda bersifat reflektif, sebagian lagi merupakan keputusan untuk mengambil tindakan, tetapi masih belum ada mindfulness di sini.

Autopilot Anda mungkin dengan senang hati mendampingi Anda, dan bahkan memberikan beberapa kesenangan, tapi walau bagaimana pun itu tetap autopilot.

Kesadaran Tanpa Pilihan
Mode pikiran alternatif untuk "melakukan" adalah "menjadi." Anda mendapati diri Anda khawatir tentang pekerjaan saat sarapan, tetapi Anda tidak menghukum diri sendiri karena kekhawatiran ini atau mengalihkan perhatian Anda ke masa depan ("Apakah 4 hari atau 3 hari?").

Sebaliknya, Anda beralih ke mode "menjadi". Anda mengarahkan perhatian Anda ke momen saat ini, mengamati pikiran dan kekhawatiran Anda tanpa tertarik kepada kontennya.

Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 32.
Ilustrasi. Sumber: Practical Mindfulness Book, hlm. 32.
Anda membawa sebuah kesadaran lembut untuk diri sendiri dan perasaan Anda yang sebenarnya. Ini adalah bagaimana Anda bisa melepaskan mode "melakukan" dan beralih ke mode "menjadi," kompas di mana Anda bisa menyadari arah sejati Anda.
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 33.
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Practical Mindfulness Book, hlm. 33.
Tanda-tanda Mode "Melakukan"
Kita beroperasi dalam mode "melakukan" setiap kali kita tidak hanya "menjadi."

Senarai periksa di bawah ini, dengan contoh-contoh, akan membantu Anda mengenali beberapa kategori mode "melakukan." Ingin tahu apakah Anda telah mengatakan atau melakukan hal yang benar.

Penilaian
- Mengukur apa yang sedang terjadi atau telah terjadi terhadap apa yang "seharusnya" terjadi.
- Berpikir bahwa Anda harus lebih toleran, proaktif, atau produktif.

Kritik Diri
- Mengambil sikap kritis dalam dialog batin Anda dengan diri Anda sendiri, mencaci-maki diri sendiri atas kesalahan-kesalahan Anda.
- Memutuskan apakah akan pindah rumah, atau pergi ke toko, atau bagaimana menghibur seorang teman.

Memecahkan Masalah dan Memutuskan
- Mencari tahu tindakan apa yang harus diambil, dan menelusuri kemungkinan konsekuensi dari tindakan itu.
- Merasa marah dengan tetangga Anda dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa begitu ceroboh.

Terlibat dengan Perasaan
- Menghuni emosi, dan menghidupkan kembali naratif di baliknya.
- Mengingat waktu terakhir Anda sangat menikmati diri sendiri, atau mengenang sebuah malam yang romantis.

Mengingat
- Membawa pikiran Anda kembali ke masa lalu, apakah dengan cemas, menyesal, senang, atau dengan emosi lainnya.
- Ingin tahu apakah akan ada minuman di pesta, atau bertanya-tanya apakah asuransi rumah Anda akan melindungi Anda jika Anda memecahkan kaca jendela Anda.

Berspekulasi
- Membawa pikiran Anda ke masa depan, entah dengan cemas, penuh harapan atau dengan antisipasi yang menyenangkan.
- Memprotes ketika mendengar seseorang berbohong, atau memeluk seseorang ketika dia mulai menangis.

Reaksi
- Menunjukkan reaksi yang spontan terhadap pengalaman ketimbang berhenti sejenak untuk mempertimbangkan respons Anda.

Kepustakaan
1. Anneley, Mike, Wheel and Compass, Doing and Being Minds, Practical Mindfulness Book, Future Publishing Limited,  London, UK, July 2021, hlm. 32-33.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 13 September 2021

Johan Japardi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun