Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pembayaran Digital di Indonesia dan Beberapa Negara Asia Lainnya

9 September 2021   09:41 Diperbarui: 9 September 2021   09:55 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, Asia Tenggara tidak memiliki pendekatan dari para pembuat peraturan China yang hati-hati, dengan sebagian besar pemerintah mendukung aplikasi super yang asli, setidaknya saat ini.

Sebagian besar ekonomi kawasan ini memiliki sektor informal yang besar, yang berarti bahwa sebagian besar penduduk memiliki akses terbatas ke perbankan dan produk tabungan lainnya.

Para pemerintah di negara berkembang Asia akan mempertahankan sikap ramah dalam  mengatur aplikasi super, dengan memanfaatkan platform tersebut untuk mencapai target cakupan keuangan.

Ilustrasi. Diadaptasi dari: Going Digital: Payments in the Post-Covid World, The Economist Intelligence Unit, 2021, hlm. 7. 
Ilustrasi. Diadaptasi dari: Going Digital: Payments in the Post-Covid World, The Economist Intelligence Unit, 2021, hlm. 7. 

Pembayaran adalah elemen inti dari proposisi nilai aplikasi super di Asia Tenggara.

Catatan:
Mobilitas/pengiriman juga mencakup layanan pengiriman makanan, antar jemput, dan logistik.
Layanan keuangan meliputi layanan perbankan, asuransi, dan investasi.
Penawaran termasuk kupon atau diskon untuk bersantap, menginap, bepergian, menonton film, dan produk gaya hidup lainnya.
Sumber: Tech in Asia; The Economist Intelligence Unit.

Kepustakaan
1. Going Digital: Payments in the Post-Covid World, The Economist Intelligence Unit, 2021, hlm. 6-7.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 9 September 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun