About Face (Tentang Wajah) adalah sebuah program pengelolaan nyeri unik yang dikembangkan pada 2011 oleh para spesialis untuk membantu pasien yang menderita nyeri orofasial.
Psikolog Susie Holder dan Elenor McLaren dan fisioterapis Rachel Stovell memberitahu Pain Matters bagaimana mereka membantu orang memperluas hidup mereka untuk meningkatkan kualitas hidup di hadapan rasa nyeri.
Program pengelolaan nyeri umum memiliki sebuah ciri rehabilitatif fungsional, mendorong orang-orang untuk meningkatkan aktivitas mereka secara keseluruhan. Ini terasa kurang relevan bagi orang-orang dengan satu-satunya rasa nyeri yang berada di wajah mereka.
Kebanyakan dari mereka melaporkan tidak pernah bertemu orang lain dengan nyeri yang sama sampai mereka datang ke pusat yang dikelola oleh Holder dkk., membuat mereka merasa sendirian dan disalahpahami. Hal inilah yang mendorong Holder dkk. untuk mendesain About Face.
Banyak orang dengan nyeri wajah juga memiliki nyeri lain (misalnya nyeri punggung). Mereka melaporkan nyeri wajah yang berbeda, memiliki kualitas wajah tertentu yang secara harfiah maupun lebih sulit untuk diabaikan.
Orang-orang itu melaporkan adanya gangguan saat tersenyum, makan, berbicara, berciuman, menyikat gigi dan pergi keluar. Para pasien yang dirujuk oleh dokter umum mereka ke Tim Nyeri Wajah pertama kali dinilai oleh dokter pengobatan mulut untuk mengklarifikasi diagnosis sebelum merujuk mereka ke About Face. Para pasien itu kemudian diundang ke sebuah sesi informasi.
Sesi Informasi About Face
Sesi kelompok dua jam ini dijalankan bersama oleh fisioterapis dan psikolog klinis untuk para pasien bersama teman/keluarga mereka. Sesi ini memberikan informasi dan pengantar bagi pengambilan keputusan tentang pendekatan pengelolaan diri.
About Face adalah intervensi utama. Holder dkk. menawarkan sesi-sesi individu (psikologi dan/atau fisioterapi) kepada mereka yang memiliki hambatan untuk menghadiri sesi kelompok (misalnya membutuhkan seorang penerjemah).
Para pasien dibantu untuk memahami bahwa nyeri kronis berbeda dengan nyeri akut dalam hal selain durasi, misalnya kemungkinan kecil nyeri kronis terkait dengan kerusakan jaringan yang sedang berlangsung dan lebih mungkin sebagai konsekuensi dari sistem saraf yang tersensitisasi, nyeri kronis itu merespons lebih baik terhadap pendekatan eksposur bertingkat daripada saran pemulihan dan lebih dipengaruhi oleh konteks (pengalaman masa lalu, suasana hati dan dukungan sosial).
Oleh karena itu, perawatan perlu membahas bagaimana orang menemukan jalan ke depan yang kurang terfokus pada pengelolaan gejala dan lebih banyak tentang menjalani hidup dengan adanya nyeri.
Seringkali para pasien mendapati diri mereka terjebak, bukan karena kesalahan mereka sendiri, dalam siklus yang sulit seperti yang diilustrasikan dalam diagram di bawah ini dan pada gambar judul.
Pesan pentingnya adalah bahwa itu bukan kesalahan pasien jika mereka menemukan diri mereka berada dalam siklus ini. Hal ini dipengaruhi oleh sistem perawatan kesehatan, yang lebih siap untuk masalah akut daripada membantu orang untuk hidup dengan baik dengan gejala yang berkelanjutan.
Ini bukan karena kurangnya usaha atau motivasi di pihak pasien. Memang, jika solusi langsung saat ini tersedia, pasien kemungkinan akan menemukannya sekarang!
Bagaimana Penilaian Dilakukan
Holder dkk. mendengarkan pengalaman individu dengan nyeri dan memutuskan apakah bisa menyesuaikan perawatan untuk membantu mencapai tujuan mereka.
Memutuskan untuk menghadiri sebuah program adalah sebuah keputusan kolaboratif: pasien memutuskan apakah perawatannya relevan dan mereka bisa berkomitmen pada sesi-sesi tersebut.
Pengelolaan Program Nyeri About Face
About Face dijalankan oleh psikolog dan fisioterapis 6 sesi 3 jam dalam seminggu. Ini telah berkembang menjadi sebuah terapi yang berfokus pada proses yang terutama menggunakan terapi perilaku kognitif tradisional dan terapi penerimaan dan komitmen. Ini praktis dan berbasis pengalaman dan pendidikan.
Para peserta belajar untuk menetapkan langkah-langkah menuju pencapaian tujuan-tujuan hidup yang penting bagi mereka dan berlatih melakukan langkah-langkah ini.
Mereka belajar keterampilan yang lebih luas (termasuk mengenali, mengamati, membiarkan, memfokuskan kembali perhatian, melakukan, meninjau dan berkomitmen kembali) untuk menambah keterampilan pada "paket kelangsungan hidup" terbatas yang sudah dimiliki banyak orang (yang seringkali mengalihkan perhatian, mendorong, menjauhi, dan menghindarkan).
Orang-orang yang telah menyelesaikan About Face melaporkan bahwa meskipun nyeri mungkin masih ada, mereka memiliki hubungan yang berbeda dengannya.
Seseorang berbicara tentang menjadi pengemudi dengan nyeri yang pindah ke kursi penumpang. Mungkin bukan di kursi belakang, tapi orangnya memutuskan ke mana mereka pergi.
Penelitian Holder dkk. menunjukkan bahwa kehadiran di About Face yang dikaitkan dengan 75% orang yang menyelesaikan sesi kelompok About Face menunjukkan manfaat dalam bidang-bidang berikut: peningkatan kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyerit, dan pengurangan gangguan nyeri, ansietas dan depresi.
Orang-orang sering melaporkan manfaat menghadiri sesi kelompok sebagai berikut: "Senang bertemu orang lain dengan kesulitan yang sama. Kami memahami dan bisa  mendukung satu sama lain, secara timbal balik."
Seringkali para pasien tetap berhubungan satu sama lain, tetapi, tidak seperti kelompok pendukung (yang bisa berfokus pada membandingkan gejala dan perawatan), mereka mendorong satu sama lain untuk melanjutkan tujuan hidup.
Kepustakaan
1. McLaren, Elenor, Holder, Susie, and Stovell, Rachel, All about the Face, Pain Matters, Issue 77, 9 February 2021, hlm. 10-12.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 7 September 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H