Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Corona dalam Lukisan Seorang Seniman dan Ahli Biologi

6 September 2021   02:32 Diperbarui: 6 September 2021   02:39 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SARS-CoV-2. Sumber: American Scientist, Volume 109, March - April 2021, hlm. 88.

Goodsell mengalami momen yang sangat intens seperti itu saat menggambar lukisan Droplet Pernafasan. Untuk membuatnya, dia harus mengejar informasi tentang droplet kecil yang kita keluarkan dengan setiap nafas.

Pencarian ini membuat Goodsell banyak membaca tentang banyak molekul yang melapisi dan melindungi saluran pernapasan kita (sering dengan bentuk yang aneh), dan kemudian mencoba membayangkan apa yang akan dilakukan molekul-molekul ini di dalam droplet.

Dorongan lain karya seni Goodsell adalah harapan bahwa dia akan memotivasi para ilmuwan lain, juga para ilmuwan generasi berikutnya, untuk memeriksa sistem mereka sendiri dengan lensa sintesis integratif yang sama.

Setiap kali Goodsell memulai sebuah lukisan baru, dia perlu meneliti jawaban atas 100 pertanyaan, yang kemudian mengarah ke lebih banyak pertanyaan lagi.

Misalnya, dalam lukisan Fusi SARS-CoV-2, Goodsell ingin menangkap bagaimana protein spike berubah bentuk saat virus bergabung dengan membran sel dan menginfeksi sel (lihat gambar di bawah).

Fusi SARS-CoV-2. Sumber: American Scientist, Volume 109, March - April 2021, hlm. 92.
Fusi SARS-CoV-2. Sumber: American Scientist, Volume 109, March - April 2021, hlm. 92.
Fusi SARS-CoV-2 menggambarkan virus beraksi saat menyatu dengan membran endosom (bagian dari jaringan transportasi seluler, hijau), melepaskan genomnya (ungu) ke dalam sitoplasma sel (biru). Molekul besar berwarna biru hijau (turquoise) adalah ribosom, yang mulai membangun protein virus baru mengikuti instruksi dari RNA virus.
***
Informasi struktural terperinci tersedia untuk status spike virus bebas, dan juga seperti apa tampilannya setelah fusi terjadi. Tetapi untuk semua langkah menarik di antaranya, bidang itu, dan tetap, sebagian besar masih pada tahap ".......lalu keajaiban terjadi."

Goodsell berharap para ilmuwan melihat lukisannya dan berkata, "Tidak, kupikir itu terjadi dengan cara seperti ini," dan kemudian menemukan beberapa cara untuk menguji gagasan-gagasan mereka.

Suka dan dukanya adalah bahwa  ilustrasi-ilustrasi ini segera menjadi usang setelah Goodsell menyelesaikannya. Tapi karena Goodsell seorang ilmuwan, perasaan mengejar target yang bergerak ini hanya memotivasi dia untuk terus melukis, untuk menyempurnakan apa yang dia gambarkan berdasarkan apa yang diketahui.

Saat menulis artikel ini, Goodsell menyelesaikan lukisan vaksin mRNA baru saat baru saja mulai disetujui untuk digunakan (lihat gambar di bawah). Saat Anda membaca artikel ini, vaksin itu tersedia secara luas.

Vaksin mRNA SARS-CoV-2. Sumber: American Scientist, Volume 109, March - April 2021, hlm. 93.
Vaksin mRNA SARS-CoV-2. Sumber: American Scientist, Volume 109, March - April 2021, hlm. 93.

Dalam konsepsi ideal yang berjudul Vaksin mRNA SARS-CoV-2 ini, Goodsell menyertakan untaian panjang RNA (magenta) yang mengkodifikasi protein spike virus. RNA dikelilingi oleh amplop terekayasa (biru) yang terlapisi molekul-molekul (hijau) yang menutupi partikel vaksin dari sistem imun. Saat disuntikkan, RNA vaksin akan masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel membentuk potongan-potongan SARS-CoV-2 inaktif, yang kemudian merangsang sistem imun untuk melawan virus.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun