Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Inggris di Seluruh Dunia: Indoglish, Singlish, dan Glish-glish Lainnya

4 September 2021   17:38 Diperbarui: 4 September 2021   17:48 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Amerika Serikat, ada perdebatan baru mengenai apakah Ebonik (Ebonics) adalah dialek asli orang kulit hitam Amerika atau hanya bahasa gaul yang tidak gramatikal.

Karena pertanyaan tentang legitimasi Anglisisme dalam bahasa lain terus didiskusikan, pengaruh bahasa Inggris menyebar dan campuran 2 bahasa pun terbentuk: Hinglish di India, Singlish di Singapura, Indoglish atau Indonglish di Indonesia, Konglish di Korea Selatan, Spanglish atau Espanglish di dunia berbahasa Hispanofon, Swenglish di Swedia, dan banyak lagi di tempat lain.

Nama-nama ini sering digunakan dalam pidato untuk bercanda atau untuk menggambarkan kekeliruan siswa bahasa atau tata bahasa yang dibuat oleh para imigran.

Namun, ini lebih dari sekadar nama-nama pintar, meskipun tidak selalu cukup signifikan untuk mewakili bahasa atau dialek baru. Alasannya, campuran berbagai bahasa ini cenderung tidak menunjukkan ciri khas dan unik untuk disebut sebagai bahasa, misalnya, tatabahasa dan kosakata yang begitu konsisten dan sangat berbeda dari bahasa induk sehingga tidak bisa saling dimengerti.

Glish mungkin disebut dialek, namun tidak sepenuhnya regional seperti biasanya sebuah dialek, dan leksikon Glish muncul dan menghilang seperti bahasa gaul ketimbang  ditambahkan dan diwariskan ke generasi berikutnya.

Kita bisa menyebut campuran 2 bahasa ini sosiolek, yang merupakan istilah umum yang luas untuk bahasa yang digunakan oleh kelas atau subkultur non-mainstream yang kohesif, tetapi setiap bahasa non-Inggris yang membentuk campuran cenderung menjangkau beberapa kelas dan budaya, meskipun itu tergantung pada bahasa yang dipengaruhinya.

Campuran bahasa ini juga diidentifikasikan lebih dekat dengan gagasan dan pergeseran budaya ketimbang kelompok etnis yang kohesif.

Untuk tujuan menggunakan istilah yang lebih baik, kreasi linguistik yang dipengaruhi oleh bahasa Inggris ini sebagai Glish-glish (Glishes). Istilah ini meminjam suku kata terakhir bahasa Inggris (English).

Sebuah glish dibuat ketika kata, gagasan, dan struktur dipinjam dari bahasa Inggris oleh bahasa lain dengan frekuensi yang meningkat, selama periode waktu yang substansial, hingga saat campuran itu jelas menjadi sebuah dialek.

Sebuah Glish cenderung memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan campuran sebuah bahasa dengan bahasa Inggris, termasuk pinjaman langsung (sebuah kata diambil dari bahasa Inggris dengan ejaan dan makna yang sama, meskipun pengucapannya biasanya berubah), pinjaman yang dimodifikasi (ejaan dan/atau maknanya diubah, tetapi bentuk baru masih berhubungan dengan bahasa Inggris asli), dan calques (istilah idiomatik yang telah diterjemahkan secara harfiah dari bahasa Inggris ke bahasa kedua).

2. Muncul ketika 2 budaya bersentuhan terus-menerus dengan kekuatan dan daya tahan yang hampir sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun