Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ragam Sebutan untuk Orang Berkulit Putih

4 September 2021   04:51 Diperbarui: 4 September 2021   06:02 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bahasa apa pun, ada saja julukan atau nama panggilan untuk siapa saja yang berbeda sedikit (apalagi banyak). Minoritas disebut dengan kebencian, orang yang berkuasa diberi istilah yang menyebalkan, orang asing diberi nama yang menjijikkan, dan orang luar diberi julukan yang mengucilkan. Itu juga menunjukkan tidak adanya kekurangan istilah untuk orang Barat berkulit putih.

Hasil pengamatan saya menunjukkan satu hal yang sangat menarik, yang berupa sebuah pengecualian, yaitu orang Tamil di Indonesia dalam menyebutkan suku-suku tertentu, Batak dan Jawa, misalnya.

Di negeri asal mereka, India, tentu saja tidak terdapat istilah untuk menyebutkan kedua suku ini, jadi (informasi ini dulu saya peroleh dari seorang teman Tamil saya di Medan), oleh orang Tamil di Indonesia, orang Batak disebut berdasarkan kemiripan bunyi dengan sebuah nama kota di Tamil Nadu, yaitu Vadakarai, sedangkan orang Jawa, berdasarkan ciri fisiknya, disebut Vellaikattai (Vellai = putih, kattai = pendek).

Berbeda dengan penyebutan dalam bahasa Tamil di atas yang hanya bertujuan untuk menambahkan kata dalam berkomunikasi sesama orang Tamil, penyebutan orang Barat berkulit putih sangat bergantung pada konteks dan lingkungan penutur bahasa, jadi bukan kata-kata yang bisa digunakan dengan enteng.

1. Ang mo, di Singapura, dialek Hokkien: "rambut merah," tetapi digunakan untuk semua orang Kaukasia atau apa pun yang berasal dari Barat.

Ang mo umum digunakan terutama dalam bahasa Singlish (Inggris Singapura) secara merendahkan, untuk menggambarkan seseorang yang mencoba untuk bertindak secara non-Asia.

Bentuk yang lebih parah adalah "ang mo sai," yang menurut The Official Dictionary of Unofficial English bermakna "tahi berambut merah," namun menurut saya masih bisa diperdebatkan karena "sai" juga bisa bermakna "singa."

Hal yang menarik mengenai penggunaan istilah "ang mo" ini adalah karena bisa diderivasi menjadi "ang mo kio" (lihat foto judul) yang bisa bermakna "jembatan orang Barat" atau "(tomat, harf. terong orang Barat)."

2. Beke, di Hindia Barat Prancis, termasuk Dominika dan Martinique. Ini adalah sebuah kata Creole Perancis untuk penduduk keturunan Eropa berkulit putih, terutama seseorang yang berwenang, bos, atau pemilik.

Ada banyak asal-usul yang diduga untuk kata ini, dan tidak ada yang bisa sepenuhnya dibuktikan maupun dibantah.
Ada orang yang mengklaim sebuah kata serupa dalam bahasa Afrika Igbo dan kata itu dibawa ke pulau-pulau bersama para budak.
Ada pula klaim lain bahwa dulunya adalah kata itu adalah istilah untuk tempat tinggal para pelaut di depan kapal.
Masih ada klaim lain bahwa jatah kecil makanan yang dikenal sebagai becquee, "a beakful" ("sejumlah kecil") diberikan kepada para buruh oleh pemilik perkebunan, dan dengan pemindahan istilah, kata itu diterapkan pada si pemberi jatah itu sendiri.

Dan yang terakhir dan paling tidak mungkin, frasa: eh be que? yang dikatakan merupakan penyusutan dari eh bien quoi? (kira-kira, "jadi, apa ini?"), sebuah frasa Prancis yang sering digunakan oleh penjajah berkulit putih sehingga diubah menjadi beke.

Tulisan-tulisan Patrick Chamoiseu adalah eksplorasi yang sangat baik dari implikasi budaya di balik pertemuan orang berkulit putih dan hitam di Antilles.

3. Buckra, di Amerika Serikat: bos atau tuan, setiap orang berkulit putih, terutama salah satu dari orang berkulit putih yang berstatus rendah.

Baik Kamus Bahasa Inggris Regional Amerika (Dictionary of American Regional English/DARE) maupun Kamus Bahasa Inggris Oxford (Oxford English Dictionary/OED) mengatakan sumber aslinya adalah bahasa Efik, yang dituturkan di tempat yang sekarang disebut Nigeria, di mana mbakara bermakna "dia yang mengepung atau memerintah."

Kata ini paling umum atau pernah umum digunakan di Amerika Serikat di komunitas Gullah di pesisir Carolina Selatan dan Georgia, pertama kali muncul dalam catatan pada 1782 dalam bentuk "Boccarorra" dalam Informasi untuk Mereka yang akan Pindah ke Amerika, yang ditulis oleh Benjamin Franklin (Benjamin Franklin's Information to They Who would Remove to America). OED juga mencatat bahwa kata itu muncul di patois Suriname.

4. Bule, di Indonesia: Barat atau putih, orang berkulit putih.
Orang bule adalah "orang berkulit putih" dalam Bahasa Indonesia, yang umumnya digunakan untuk keturunan asli Eropa atau orang berkulit putih. Istilah ini dahulu juga digunakan untuk menggambarkan orang berwarna kulit terang.

Kata ini memiliki 2 asal: "bulai" (albino), atau "bule" yang disingkat dari "boulevard" yang merujuk pada orang-orang Eropa yang pada zaman kolonial tinggal di boulevard.

Istilah bule bisa berkonotasi sebagai sarkasme bagi orang berkulit putih, walaupun orang Indonesia yang tidak berkulit putih saat ini tidak menganggap seperti itu.

Istilah "bule" berbeda dengan "orang Indo" atau orang blasteran Eropa, Asia Timur dan Indonesia.

5. Gabacho di Meksiko: Orang Amerika, seorang gringo. Sebagai kata sifat: Amerika atau berasal dari Amerika Serikat. Istilah ini terutama diaplikasikan sebagai penghinaan ringan kepada orang Meksiko atau Hispanik atau berpura-pura menjadi orang Meksiko atau Hispanik.

Bentuk kata yang jauh lebih tua, yang digunakan pada awal 1530, diaplikasikan pada bahasa Prancis dan bermakna "orang pegunungan yang tidak sopan" dan diaplikasikan di Spanyol kepada orang-orang dari utara yang berbicara buruk dalam bahasa Occitan yang digunakan di wilayah di mana Prancis dan Spanyol berbagi perbatasan. Kemudian, kata itu digunakan pada semua orang Prancis.

6. Gringo, awalnya Meksiko, sekarang tersebar luas di seluruh Amerika (termasuk Brasil berbahasa Portugis) dan Spanyol: Orang berkulit putih, terutama orang Amerika. Berasal dari setidaknya sejak 1849, gringo adalah kata yang sangat sukses. Dalam beberapa penggunaan, gringo bisa dilihat sebagai ejekan lembut, sedangkan di negara-negara lain, gringo adalah tuduhan kasar bagi imperialisme budaya.

7. gwailou, di China, Hongkong, dan Singapura: Orang asing, orang Kaukasia. Secara harfiah gwailo bermakna "lelaki hantu," meskipun terjemahan bahasa Inggris yang biasa adalah "setan putih" atau "setan asing," mungkin karena kedengarannya lebih eksotis. Gwailou adalah dialek Kanton.

8. Haole, di Hawai: Orang berkulit putih.
Menurut Kamus Hawaii (Percetakan Universitas Hawaii 2003), kata haole juga digunakan dalam bahasa Marquesan, hao'e.

9. Honky, di Amerika Serikat: Orang berkulit putih, setidaknya sejak 1946. Biasanya menghina. DARE, OED, dan Kamus Sejarah Slang Amerika (Historical Dictionary of American Slang/HDAS) setuju bahwa ini mungkin perkembangan dari hunky: "seorang keturunan Eropa Timur, seorang pekerja kasar."

Sampai 1960-an, ejaan hunky adalah umum, tetapi honky sekarang menjadi bentuk yang dominan. Mungkin kata honky juga mempengaruhi Hongkie, istilah yang agak menyinggung yang digunakan terutama oleh orang Singapura untuk menggambarkan penduduk Hong Kong, yang dianggap lebih Barat dan kurang Asia.

10. Muzungu, di Kenya, Malawi, Rwanda, Uganda, Zambia. Swahili: Orang berkulit putih, orang asing.

Petualang Richard Burton menemukan istilah ini sejak 1857 di Mombasa, Kenya. Kata yang berbeda, murunge, digunakan di Zimbabwe.

11. Ndlebe zikhany' ilanga, di Afrika Selatan: Orang kulit putih, bahasa Zulu untuk "dia yang telinganya memantulkan matahari."

12. Vazaha, di Madagaskar, dalam bahasa Malagasi: Orang berkulit putih, orang asing.

Dalam terjemahan bahasa Inggris dari Kulit Hitam, Topeng Putih (Black Skin, White Masks), 1952, penulis Francophone Frantz Fanon mengatakan bahwa Vazaha bermakna "orang asing yang terhormat."

Untuk sebutan orang berkulit putih dalam bahasa-bahasa lain, Anda bisa lihat di: Daftar istilah slang untuk orang kulit putih menurut bahasa.

Artikel ini saya tulis dengan sebagian besar bahan dari The Official Dictionary of Unofficial English.

Kepustakaan
1. Barrett, Grant, The Official Dictionary of Unofficial English, McGraw-Hill, New York, USA, 2006, hlm. xxxiii-xxxv.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 4 September 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun