Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Update Teknologi: Membangun Masa Depan Robotik

27 Agustus 2021   23:27 Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anjing laut robotik. Sumber: New Scientist, 24 April 2021, hlm. 31.

Anjing laut robotik bisa menjadi penambah suasana ceria bagi penderita kepikunan (demensia).

Saat robot-robot sosial semakin mendekat, sebuah buku yang penuh pertimbangan menyarankan agar kita menjadi lebih maju jika memperlakukan robot sebagai hewan. The New Breed: How to Think about Robots (Jenis Baru: Cara Berpikir tentang Robot) adalah judul buku itu, yang ditulis oleh Kate Darling dan Allen Lane.

Sebelum fajar, penyedot debu robotik Roomba menyapu lantai di rumah saya.  Succubus (nama yang kami berikan untuk robot itu) bisa terjerat dengan tali sepatu atau jumbai karpet dan perlu diselamatkan.

Di toko kelontong lokal, robot bernama Marty berpatroli mencari tumpahan, lalu memanggil para karyawan dengan keras untuk melakukan pembersihan. Kehadiran Marty yang mengendap-endap mengganggu para pelanggan.

Di kota-kota di dunia, robot-robot bebas berkeliaran, siap bekerja bersama manusia. Akankah mesin-mesin mengambil alih pekerjaan kita? Mungkinkah membahayakan manusia yang bekerja bersama robot-robot? Dan apakah robot-robot sosial mengubah hubungan antarmanusia?

Untungnya, para ahli etika robot dan peneliti Media Lab MIT, Kate Darling siap membantu. Dalam bukunya di atas, Darling mengingatkan kita bahwa sebelumnya kita juga pernah  berinteraksi dengan non-manusia. Mengapa tidak kita perlakukan saja robot sebagai seekor hewan, dan bukan sebagai sebuah mesin?

Sepanjang sejarah, kita telah melibatkan hewan-hewan dalam kehidupan kita, untuk transportasi, kerja fisik atau sebagai hewan-hewan peliharaan. Dengan cara yang sama, robot juga bisa melengkapi, bukan menggantikan keterampilan dan hubungan manusia, kata Darling.

Dalam hal membuat kita aman berinteraksi dengan robot, para penggemar fiksi ilmiah sudah selalu terpaku dengan hukum-hukum robotika Isaac Asimov: robot tidak boleh membahayakan manusia, robot harus mematuhi perintah, dan robot harus melindungi dirinya sendiri.

Belakangan, Asimov menambahkan sebuah hukum yang mendahului hukum-hukum yang lain: robot tidak boleh membahayakan umat manusia atau tidak mengambil tindakan yang berakibat membahayakan umat manusia.

Tapi di dunia nyata, kata Darling, "hukum-hukum" seperti itu tidak praktis, dan kita tidak tahu bagaimana membuat kode etik. Jadi apa yang terjadi jika robot secara tidak sengaja melukai manusia di tempat kerja? Karena robot diciptakan dan dilatih oleh orang-orang, ini bisa memudahkan untuk melemparkan kesalahan, kata Darling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun