Helikopter Ingenuity ini memiliki berat 1,8 kilogram dan tingginya sekitar setengah meter. Kedua rotornya berputar ke arah yang berlawanan, yang meniadakan kebutuhan akan rotor ekor seperti yang ditemukan pada helikopter tradisional. Kedua rotor berputar sekitar 2.500 putaran per menit, sekitar 5 kali lebih cepat dari pada rotor pesawat helikopter di bumi, untuk menghasilkan daya angkat yang cukup di atmosfer yang tipis di Mars.
Helikopter Ingenuity tampaknya "sangat sehat" sekarang, kata Bob Balaram, enjinir kepala helikopter Ingenuity, dalam sebuah konferensi pers. Penerbangan itu menghilangkan sebagian debu yang bertumpuk di bagian atas helikopter Ingenuity, dan sekarang menghasilkan lebih banyak tenaga surya daripada sebelum lepas landas.
"Selain penerbangan pertama ini, selama beberapa hari mendatang kami memiliki hingga 4 rencana penerbangan, penerbangan yang semakin sulit, penerbangan yang menantang, dan kami akan terus mendorong sampai batas kemampuan helikopter ini,"kata Aung. "Penerbangan berikutnya bisa paling cepat 22 April," katanya.
Pada saat itu, helikopter Ingenuity akan mencoba naik 5 meter dan terbang 2 meter ke samping sebelum kembali ke lokasi semula dan mendarat.
Kemudian, pada penerbangan ke-3, tujuannya adalah untuk terbang sejauh 50 meter dari lokasi lepas landas sebelum kembali, dan melakukannya dengan kecepatan lebih tinggi dari penerbangan sebelumnya.
Kepustakaan:
1. Crane, Leah, and Sparkes, Matthew, First Helicopter Flight on Another Planet Takes off, New Scientist, 24 April 2021, hlm. 13.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 24 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H