Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Update Teknologi: Chip Tianjic yang Bisa Mentransformasi AI

23 Agustus 2021   06:04 Diperbarui: 23 Agustus 2021   06:09 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepeda otonom. Sumber: olhardigital.com

Selanjutnya, ada sirkuit-sirkuit yang terinspirasikan secara biologis, yang dikenal sebagai jaringan saraf penusuk (spiking neural network), yang sekarang masih lebih jarang. Sirkuit-sirkuit ini bertujuan lebih mendekati replikasi otak manusia beserta miliaran neuronnya yang berkomunikasi melalui pulsa listrik.

Neuron-neuron dalam jaringan saraf artifisial bisa "menyala" pada berbagai intensitas, sedangkan neuron-neuron dalam jaringan saraf penusuk tidak berada dalam keadaaan "on" maupun "off."

Chip Shi Luping dibuat untuk menangani operasi-operasi yang diperlukan oleh kedua jenis algoritma yang disebutkan di atas, sehingga berpotensi lebih efisien.

Tim Shi Luping telah menunjukkan bagaimana chip hibrid tersebut bisa digunakan pada sebuah sepeda otonom.

Sepeda itu menggabungkan beberapa algoritma yang berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda, sehingga memungkinkan untuk merespons perintah-perintah suara, menyeimbangkan diri, menghindari rintangan, dan mendeteksi dan mengikuti seseorang.

Prosesor yang dikenal sebagai chip Tianjic itu menggabungkan 5 jaringan saraf yang berbeda, termasuk jaringan saraf penusuk yang mengenali perintah suara seperti "jalan lurus" dan "tambah kecepatan."

Semua algoritma dilatih terlebih dulu sebelum dimuat ke dalam chip untuk dijalankan secara paralel pada sepeda otonom.

Shi Luping mengatakan bahwa chip komputer itu bisa juga digunakan untuk aplikasi lain termasuk robot pintar dan mobil swakendara.

Alessandro Oltramari di perusahaan enjiniring Bosch mengatakan bahwa chip hibrid itu mungkin cocok untuk berbagai tugas. "Anda benar-benar perlu memiliki sebuah arsitektur yang cukup kompleks, yang bisa menangani masalah-masalah yang berbeda dengan menggunakan mekanisme-mekanisme yang berbeda," kata Oltramari, "Akan tetapi, AI yang lebih umum masih jauh."

Meskipun chip Tianjic efektif untuk navigasi otonom di sepeda, untuk membuktikan kemampuannya secara umum, chip tersebut perlu menunjukkan keberhasilan dalam menangani berbagai tugas yang sama sekali berbeda, misalnya memanipulasi objek, bermain game, atau melakukan percakapan.

Oltramari mengatakan bahwa chip tersebut mengabaikan pendekatan ke-3 yang mungkin diperlukan untuk Kecerdasan Umum Buatan (Artificial General Intelligence/AGI) secara umum, yaitu arsitektur-arsitektur saraf yang terinspirasikan secara kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun