Atom-atom bisa bergabung satu sama lain tidak hanya dalam proporsi yang berbeda, tetapi juga dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, walaupun jumlah unsur kimia relatif sedikit, namun jumlah zat yang berbeda sangat banyak.
Para siswa sering tidak bisa dengan segera memahami mengapa molekul zat tertentu tidak memiliki sifat fisikanya. Untuk memperjelas hal ini, mari kita perhatikan beberapa sifat fisika zat, misalnya titik leleh dan titik didih, kapasitas panas, kekuatan mekanik, kekerasan, densitas, dan konduktansi listrik.
Sifat-sifat seperti titik leleh dan titik didih, kekuatan mekanik, dan kekerasan ditentukan oleh kekuatan ikatan antara molekul-molekul dalam zat tertentu dalam keadaan agregasi tertentu. Oleh karena itu, penerapan konsep semacam itu pada molekul individual tidak masuk akal.
Sebaliknya, densitas adalah sifat yang mencirikan molekul individual dan bisa dihitung. Akan tetapi densitas suatu molekul selalu lebih besar daripada suatu zat (bahkan dalam keadaan padat) karena selalu ada ruang bebas di antara molekul-molekul dalam zat apapun.
Sifat-sifat seperti konduktansi listrik dan kapasitas panas tidak ditentukan oleh sifat-sifat molekul-molekul, tetapi oleh struktur suatu zat secara keseluruhan. Untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa ini benar, cukup diingat bahwa sifat-sifat ini berubah cukup besar dengan perubahan keadaan agregasi suatu zat, sedangkan molekul tidak mengalami perubahan yang besar.
Dengan demikian, wajar jika konsep beberapa sifat fisika tidak bisa diaplikasikan pada molekul individual, sedangkan sifat-sifat lainnya bisa, tetapi sifat-sifat ini sendiri berbeda besarannya untuk suatu molekul dan suatu zat secara keseluruhan.
Partikel-partikel yang membentuk suatu zat tidak selalu berupa molekul-molekul. Banyak zat dalam keadaan cair dan padat, misalnya sebagian besar garam, memiliki struktur ionik, bukan struktur molekuler, sedangkan beberapa zat lain memiliki struktur atom.
Kepustakaan:
1. N.L. Glinka, General Chemistry, Vol. 1, 3rd ed., 2nd printing, Leib, G (Transl.), MIR Publishers, Moscow, 1986.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 19 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H