Mereka menganggap cahaya sebagai gerak getaran dari eter, namun mereka tidak mengetahui penyebab utama atau sumber getaran tersebut. Sebaliknya, mereka tahu persis bahwa setiap benda yang dipanaskan dengan kuat akan memancarkan cahaya, tetapi mereka tidak tahu mengapa dan bagaimana.
Hubungan antara fenomena cahaya dan proses fisika lainnya juga tetap tidak diketahui. Jadi, fisika cahaya dan fisika listrik tampaknya terpisahkan oleh sebuah jurang yang tak berdasar, tanpa sedikit pun tanda bahwa pada suatu saat di masa mendatang, titik kontak atau hubungan yang erat di antara cahaya dan listrik akan terungkap.
Kesenjangan antara cahaya dan magnetisme pertama kali dijembatani oleh fisikawan Inggris Michael Faraday (1791-1867), yang membawa pengaruh besar pada kemajuan dalam bidang listrik sebagaimana pengaruh Newton pada mekanika dan matematika.
Pada 1846 Faraday memperhatikan dalam salah satu eksperimennya bahwa arah polarisasi cahaya berubah di pengaruh medan magnetik.
Faraday mencatat dalam jurnalnya:
"Saya berhasil memagnetisasi dan mengelektrifikasi sinar cahaya."
Sebenarnya fenomena ini sedikit berbeda dari apa yang dipikirkan oleh para ilmuwan, tetapi ini tidak membuat eksperimen Faraday menjadi kurang berharga.
Nilai eksperimen ini bagi sains sangat besar, karena untuk pertama kalinya membuktikan bahwa ada hubungan antara cahaya dan magnetisme dan dengan demikian, antara cahaya dan listrik!
Pada 1862 Faraday melakukan eksperimen yang jauh lebih baik lagi, yang, jika berhasil, akan membuktikan lebih jelas lagi hubungan antara cahaya dan listrik, tetapi eksperimen itu tidak berhasil, karena Faraday tidak memiliki peralatan yang memadai. Spektroskop yang digunakan oleh Faraday tidak cukup sensitif, dan magnetnya terlalu lemah.
Setelah Faraday meninggal dunia, eksperimen berhasil dilakukan oleh fisikawan Belanda Pieter Zeeman pada 1896, yang menghasilkan data penting bagi para ilmuwan sehingga mereka bisa menjadikan data itu sebagai dasar dalam upaya pertama untuk membangun model teoritis atom.
Dari para ilmuwan itu, fisikawan Skotlandia terkemuka, James Clerk Maxwell (1831-1879) yang ditakdirkan untuk mengungkapkan hubungan yang erat antara cahaya dan listrik.