Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 86 (Rotasi): Teleskop Cermin Cair

15 Agustus 2021   15:21 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:22 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teleskop cermin cair. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Liquid-mirror_telescope

Jenis cermin terbaik untuk sebuah teleskop pemantul adalah sebuah cermin parabola, persisnya cermin dengan bentuk permukaan cairan ditampung dalam sebuah bejana yang berputar.

Perancang teleskop bersusahpayah untuk menghasilkan cermin dengan bentuk parabola itu dan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk pembuatannya.

Fisikawan Amerika Wood mengatasi kesulitan itu dengan merancang sebuah cermin cair. Wood memutar Merkuri di dalam bejana bermulut lebar dan memperoleh permukaan parabola ideal yang bisa berfungsi sebagai cermin karena Merkuri memantulkan cahaya dengan sangat baik.

Gambar di atas menunjukkan teleskop yang dipasang dengan baik oleh Wood di dalam bejana yang dangkal.

Anda bisa melihat kedua sabuk penggerak yang digunakan untuk memutar bejana yang berisi Merkuri dan pantulan wajah Wood.

Akan tetapi, teleskop ini, memiliki kekurangan. Sedikit saja sentakan akan mengerutkan permukaan cermin cair dan mendistorsi citra yang dihasilkan. Terlepas dari kesederhanaannya, teleskop Merkuri Wood tidak menemukan aplikasi praktis.

Baik Wood sendiri maupun para fisikawan sezamannya tidak menganggap serius teleskop cermin cair ini. Ada catatan yang ditulis oleh A.G. Webster, seorang kepala departemen fisika dari salah satu universitas Amerika setelah dia melihat perangkat asli ini:
Ding, dong, bel.
Prof ada di dalam sumur.
Apa yang dia masukkan?
Sebuah baskom penuh timah.
Apa yang dia keluarkan?
Hampir tidak ada.

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 15 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun