Jenis cermin terbaik untuk sebuah teleskop pemantul adalah sebuah cermin parabola, persisnya cermin dengan bentuk permukaan cairan ditampung dalam sebuah bejana yang berputar.
Perancang teleskop bersusahpayah untuk menghasilkan cermin dengan bentuk parabola itu dan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk pembuatannya.
Fisikawan Amerika Wood mengatasi kesulitan itu dengan merancang sebuah cermin cair. Wood memutar Merkuri di dalam bejana bermulut lebar dan memperoleh permukaan parabola ideal yang bisa berfungsi sebagai cermin karena Merkuri memantulkan cahaya dengan sangat baik.
Gambar di atas menunjukkan teleskop yang dipasang dengan baik oleh Wood di dalam bejana yang dangkal.
Anda bisa melihat kedua sabuk penggerak yang digunakan untuk memutar bejana yang berisi Merkuri dan pantulan wajah Wood.
Akan tetapi, teleskop ini, memiliki kekurangan. Sedikit saja sentakan akan mengerutkan permukaan cermin cair dan mendistorsi citra yang dihasilkan. Terlepas dari kesederhanaannya, teleskop Merkuri Wood tidak menemukan aplikasi praktis.
Baik Wood sendiri maupun para fisikawan sezamannya tidak menganggap serius teleskop cermin cair ini. Ada catatan yang ditulis oleh A.G. Webster, seorang kepala departemen fisika dari salah satu universitas Amerika setelah dia melihat perangkat asli ini:
Ding, dong, bel.
Prof ada di dalam sumur.
Apa yang dia masukkan?
Sebuah baskom penuh timah.
Apa yang dia keluarkan?
Hampir tidak ada.
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 15 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H