Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 84 (Mekanika Dasar): Roket Penjelajah Bintang

15 Agustus 2021   10:57 Diperbarui: 15 Agustus 2021   11:06 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampilan stasiun luar angkasa Soviet/Rusia Mir menunjukkan beberapa komponen utama stasiun yang tidak bertekanan.  

Adakah yang lebih mendebarkan daripada melakukan perjalanan ke bulan dan dari planet ke planet? Berapa banyak novel fiksi ilmiah yang telah ditulis tentang hal itu!

Voltaire yang menulis Micromegas, Jules Verne A Journey to the Moon dan Hector Servadac dan H.G. Wells The First Men in the Moon, bersama dengan banyak rekan mereka, telah membawa kita dalam banyak perjalanan yang mengasyikkan ke benda-benda ruang angkasa, tentu saja dalam imajinasi karena pada masa itu manusia masih menjadi tawanan planet asalnya, bumi.

Jika kita lihat keadaan sekarang, imajinasi dan harapan dalam novel-novel di atas telah banyak yang diwujudkan, bahkan proyek-proyek fantastis untuk perjalanan antarplanet.

Proyek yang cukup layak pertama kali diusulkan oleh ilmuwan Rusia Konstantin Eduardovich Tsiolkovsky, lihat artikel saya: Fisika untuk Hiburan 83 (Gravitasi): Menembak di Bulan.

Bisakah seseorang terbang ke bulan dengan pesawat terbang? Tentu saja tidak. Lagipula, pesawat, sebagaimana halnya balon terbang, pesawat melayang di udara semata-mata karena menggunakan dorongan menjauhi bumi.

Secara umum, tidak ada udara di ruang antara bumi dan bulan, sehingga tidak ada medium yang cukup padat untuk mendukung "balon udara antarplanet."

Akibatnya, kita harus menginvensi sebuah kendaraan yang bisa terbang tanpa dukungan medium apa pun, sebuah kendaraan mirip roket mainan.

Tidak bisakah kita membuat roket besar dengan kompartemen khusus untuk orang, perbekalan, tangki udara, dan semua hal lain yang diperlukan?

Bayangkan awak roket semacam itu akan membawa bahan bakar yang cukup banyak dan mampu mengirimkan semburan gas ke segala arah. Ini akan menjadi pesawat luar angkasa yang benar-benar dipandu, yang bisa membawa kita ke bulan dan planet-planet.

Dengan menembakkan semburan gas ini, kru roket bisa secara bertahap mempercepat gerak sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya. Sebaliknya, jika kru itu berpikir untuk mendarat di sebuah planet, mereka bisa memperlambat gerak roket untuk melakukan pendaratan, dan mereka juga bisa menggunakan metode yang sama untuk kembali ke bumi.

Sekarang ini pesawat terbang sudah bisa melintasi gunung, gurun, benua, dan lautan. Ini akan disusul dengan perjalanan antarplanet yang sudah mencapai semakin banyak kemajuan belakangan ini (berbeda dengan keadaan ketika Pereman menulis bukunya).

Manusia akan mampu mematahkan belenggu tak kasat mata yang telah merantainya ke planet bumi sejak dahulu kala dan menjangkau alam semesta yang tak terbatas!

Replika Sputnik 1. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Sputnik_asm.jpg
Replika Sputnik 1. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Sputnik_asm.jpg

Sputnik 1 adalah satelit bumi buatan pertama yang diluncurkan ke orbit elips bumi rendah oleh Uni Soviet pada 4 Oktober 1957 sebagai bagian dari program luar angkasa Soviet. Sputnik 1 mengorbit selama tiga minggu sebelum baterainya habis dan kemudian mengorbit secara senyap selama 2 bulan sebelum jatuh kembali ke atmosfer pada 4 Januari 1958.

Sputnik 1 adalah sebuah bola logam yang dipoles dengan diameter 58 cm dengan 4 antena radio eksternal untuk menyiarkan pulsa radio. Sinyal radionya mudah dideteksi oleh para amatir radio, dan kemiringan orbitnya 65 dan durasi orbitnya membuat jalur penerbangannya mencakup hampir seluruh bumi yang berpenghuni.

Program Luna (dari kata Rusia "Luna" yang bermakna "Bulan"), kadang-kadang disebut Lunik oleh media barat, adalah serangkaian misi pesawat ruang angkasa robot yang dikirim ke bulan oleh Uni Soviet antara 1959 dan 1976. 15 misi berhasil, masing-masing dirancang sebagai pengorbit atau pendarat, dan mencapai banyak hal pertama dalam eksplorasi ruang angkasa. Misi-misi itu juga melakukan banyak eksperimen, mempelajari komposisi kimia, gravitasi, temperatur, dan radiasi bulan.

24 pesawat ruang angkasa secara resmi diberi sebutan Luna, meskipun lebih banyak yang diluncurkan. Pesawat-peawat yang gagal mencapai orbit tidak diakui secara publik pada saat itu, dan tidak diberi nomor Luna. Pesawat-peawat yang gagal di orbit rendah Bumi biasanya diberi sebutan Cosmos. Perkiraan biaya program Luna pada 1964 adalah US$ 6-10 miliar.

Mir. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir
Mir. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir

Tampilan jarak dekat Stasiun Luar Angkasa Mir dilihat dari Pesawat Ulang-alik Endeavour selama pertemuan STS-89. Sebuah kapal kargo Progress terpasang di sebelah kiri, sebuah pesawat ruang angkasa berawak Soyuz terpasang di sebelah kanan.

Mir (Rusia: Perdamaian atau Dunia) adalah sebuah stasiun luar angkasa yang beroperasi di orbit rendah Bumi dari 1986 hingga 2001, dioperasikan oleh Uni Soviet dan kemudian oleh Rusia. Mir adalah stasiun ruang angkasa modular pertama dan dirakit di orbit pada 1986-1996. Mir memiliki massa yang lebih besar daripada pesawat ruang angkasa sebelumnya.

Mir. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir#/media/File:Mir_diagram.svg
Mir. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir#/media/File:Mir_diagram.svg

Komponen utama Mir ditampilkan sebagai diagram garis, dengan setiap modul disorot dalam warna yang berbeda.

Pada saat itu satelit buatan terbesar di orbit, kemudian digantikan oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah orbit Mir meluruh. Stasiun ini berfungsi sebagai laboratorium penelitian mikrogravitasi kru melakukan eksperimen dalam biologi, biologi manusia, fisika, astronomi, meteorologi, dan sistem pesawat ruang angkasa dengan tujuan mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk pendudukan ruang angkasa secara permanen.

Mir dalam orbit. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir
Mir dalam orbit. Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Mir

Mir adalah stasiun penelitian jangka panjang pertama yang dihuni terus-menerus di orbit dan memegang rekor kehadiran manusia terus-menerus terlama di luar angkasa selama 3.644 hari, sampai dilampaui oleh ISS pada 23 Oktober 2010. Mir memegang rekor untuk penerbangan luar angkasa manusia tunggal terlama, dengan Valeri Polyakov menghabiskan 437 hari dan 18 jam di stasiun antara 1994 dan 1995. Mir ditempati selama total 12,5 dari 15 tahun, memiliki kapasitas untuk mendukung awak residen yang terdiri dari 3 orang, atau awak yang lebih banyak untuk kunjungan singkat.

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 15 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun