Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 82 (Panas): Mendidihkan Air dengan Air Mendidih/Dingin

15 Agustus 2021   05:55 Diperbarui: 15 Agustus 2021   08:06 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air mendidih dalam sebuah toples setelah dituangi air dingin. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 149.

Anda sudah tahu bahwa pada tekanan yang lebih rendah cairan mendidih pada temperatur yang lebih rendah. Akibatnya, air mendidih di dalam toples tetapi tidak panas. Lihat juga artikel saya: Fisika untuk Hiburan 6 (Panas): Apakah Air Mendidih Selalu Panas?

Jika dinding toples sangat tipis, kondensasi tiba-tiba dari uap di dalamnya bisa menimbulkan sesuatu seperti ledakan kecil.

Apa yang terjadi pada kaleng ketika tiba-tiba didinginkan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 149.
Apa yang terjadi pada kaleng ketika tiba-tiba didinginkan. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 149.
Oleh karena itu lebih aman jika kita mengganti toples kaca dengan sebuah kaleng. Setelah air di dalam kaleng mendidih, tutup bagian atasnya dan tuangkan air dingin ke kaleng.

Kaleng yang berisi uap akan dihancurkan oleh tekanan udara luar karena uap ini telah mengembun menjadi air pada proses pendinginan. Kaleng itu tampak seperti sudah dipukul dengan palu yang berat (lihat gambar di atas).

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 15 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun