Pada masa Huygens, tidak satu pun dari fakta-fakta ini diketahui, dan bahkan peluru musket* tertinggal dengan jelas di belakang suara tembakan. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa Huygens tidak bisa membayangkan benda material apa pun yang bisa terbang dengan kecepatan hampir 1.000.000 kali lebih besar daripada kecepatan rambat gelombang bunyi.
*Musket adalah senjata panjang bermoncong yang muncul sebagai senjata pada awal abad ke-16. Penembak yang menggunakan musket disebut musketeer.
Tampaknya jauh lebih sederhana dan lebih alami bagi Huygens untuk menyimpulkan bahwa itu adalah kecepatan gelombang dan bukan kecepatan partikel. Tetapi jika tidak ada yang bisa mencegah partikel bergerak dalam ruang vakum, yang menurut pandangan Huygens merupakan hambatan yang tidak bisa diatasi oleh gelombang.
Di sinilah hipotesis eter Huygens masuk. Huygens mengemukakan gagasanya dalam sebuah buku berjudul "A Treatise on Light, in which are Explained the Causes of that which Occurs in Reflexion and Refraction," dan khususnya, "The Strange Refraction of Iceland Crystal."
Catatan:
Menarik untuk disimak bahwa kata "eter" sampai sekarang memiliki banyak makna yang tidak bisa dibedakan oleh siswa-siswi pembelajar.
1. Eter (ether) berasal dari kata Yunani aether. Dalam mitologi Yunani, Aether adalah salah satu dewa purba, personifikasi dari "langit atas." Aether menjelmakan udara atas yang murni yang dihirup para dewa, berbeda dengan udara normal (Latin: aer) yang dihirup oleh manusia. Kata "air" (udara) dalam bahasa Inggris diderivasi dari "aer" ini.
2. Menurut ilmu pengetahuan kuno dan abad pertengahan, "aether," yang juga dieja "ther," "aither," atau "ether" dan disebut juga unsur ke-5 (quintessence), adalah bahan yang mengisi wilayah alam semesta di atas lingkup bumi (terestrial sphere).
3. Kata eter (ether) digunakan kimia organik untuk kelompok senyawa organik yang mengandung gugus eter, yaitu atom Oksigen yang terhubungkan dengan dua gugus alkil atau aril, dengan rumus umum R-O-R'. Â
4. Dll.
Sehubungan dengan kecepatan ini dan fakta-fakta lain yang mencengangkannya, Huygens menulis: "Memang benar bahwa kita di sini mengandaikan kecepatan aneh yang akan menjadi 100.000 kali lebih besar dari kecepatan bunyi. Untuk bunyi, menurut pengamatan saya, merambat sekitar 180 toise* dalam waktu 1 detik atau 1 denyut nadi..."
* 1 toise kira-kira 2 meter.
"Ketika kita mempertimbangkan kecepatan ekstrem penyebaran cahaya di setiap sisi dan bagaimana sinar melintasi satu sama lain tanpa halangan,* ketika datang dari daerah yang berbeda, bahkan yang berseberangan, orang mungkin memahami dengan baik bahwa ketika kita melihat sebuah bercahaya, itu tidak mungkin melalui transfer materi apa pun yang sampai kepada kita."
*Alasan Huygens, jika sinar terdiri dari partikel, maka partikel sinar yang berbeda harus bertabrakan dan karena itu saling menghalangi.