Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penemu Hukum Kekekalan Massa: Lavoiser atau Lomonosov?

10 Agustus 2021   03:54 Diperbarui: 10 Agustus 2021   04:04 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Buku-buku terbitan MIR yang tersedia di Titi Gantung itu adalah versi bahasa Inggris, hasil terjemahan dari bahasa Rusia.

3. Saya sangat beruntung bisa membeli hard copy 3 buku karya N. Piskunov, Differential and Integral Calculus (Kalkulus Diferensial dan Intergral), 1 versi berjilid tunggal dan 1 lagi dalam 2 jilid, dari toko buku pak Amril, lihat artikel saya: Situasi Terkini 3 Pedagang Kawakan Buku Bekas.

Dari sebuah buku kimia terbitan MIR, saya menemukan satu lagi pengucilan dan pengecilan peranan, yaitu yang dialami oleh Lomonosov yang menemukan Hukum Kekekalan Massa (The Law of Conservation of Mass) jauh sebelum Lavoiser, tapi yang diakui Barat sebagai penemu adalah Lavoiser.

Saya menduga bahwa ada upaya Rusia untuk mendudukkan Lomonosov pada posisi semestinya sebagai seorang penemu besar yang membawa manfaat besar bagi umat manusia, dan "hukuman" Barat terhadap Lomonosov pun kemudian agak diperingan, sehingga sekarang hukum tersebut disebut Hukum Kekekalan Massa Lomonosov-Lavoisier.

Saya sebagai seorang pembelajar sains sangat lega, karena dulu saya kesulitan menjelaskan kepada teman-teman di SMA bahwa yang paling berhak diakui sebagai penemu hukum ini  adalah Lomonosov pada 1756, sedangkan Lavoiser pada 1789.

Bagi saya sudah selesai masalahnya, dengan mempertimbangkan bahwa baik Lomonosov maupun Lavoiser melakukan eksperimen yang memberikan kesimpulan yang sama, namun di tempat yang terpisah hampir 3.000 kilometer dan pada waktu yang berbeda (selisih 35 tahun). Jika sudah ada internet pada masa itu, Anda bisa memastikan bahwa hukum kekekalan massa hanya menyandang nama tunggal Lomonosov.

Sekarang kita lihat seberapa besar nama Lomonosov itu.

Mosaik Lomonosov paling megah yang menggambarkan Pertempuran Poltava. Sumber: Serge Lachinov
Mosaik Lomonosov paling megah yang menggambarkan Pertempuran Poltava. Sumber: Serge Lachinov
Mikhail Vasilyevich Lomonosov (1711-1765) adalah seorang yang berpengetahuan luas (polymath), ilmuwan, dan penulis Rusia, yang membuat kontribusi penting dalam bidang sastra, pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Di antara penemuannya adalah atmosfer planet Venus dan hukum kekekalan massa dalam reaksi kimia.

Bidang ilmu Lomonosov adalah ilmu alam, kimia, fisika, mineralogi, sejarah, seni, filologi, perangkat optik dan lain-lain. Lomonosov adalah perintis geologi modern yang juga seorang penyair yang mempengaruhi pembentukan bahasa sastra Rusia modern. Hebat kan?

Hipotesis atom, gagasan bahwa suatu zat terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil, berasal dari zaman Yunani kuno. Akan tetapi, penemuan teori atom dan molekul yang dibuktikan secara ilmiah baru terjadi pada abad ke-18 dan ke-19, ketika fisika mulai didasarkan pada eksperimen yang akurat.

Pada abad ke-18, prinsip kekekalan massa selama reaksi kimia digunakan secara luas dan merupakan asumsi penting selama eksperimen, bahkan sebelum definisi hukum ini ditetapkan secara resmi, seperti yang bisa dilihat dari karya Joseph Black, Henry Cavendish, dan Jean Rey.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun