Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Odol, Lakuran Merek yang Menjadi Kata Sehari-hari

9 Agustus 2021   10:01 Diperbarui: 10 Agustus 2021   00:58 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 5 Maret 1895, merek Odol terdaftar dalam daftar merek dagang Jerman sebagai "bahan pembersih gigi dan mulut."

Pada akhir 1930-an, Odol diproduksi di lebih dari 20 negara. Jutaan botol Odol pertama dengan desain khas diproduksi di pabrik kaca di Neuhausen, Jerman. Botol-botol ini sekarang dipamerkan di Museum Kerajinan Kaca Neuhausen.

Pada 1945 perusahaan Lingner di Dresden hancur total. Pada 1949, sebuah perusahaan di Duesseldorf mendapatkan satu-satunya hak merek dagang Odol, tetapi obat kumur masih diproduksi oleh perusahaan lain di Republik Demokratik Jerman dengan nama Odol, yang juga secara tradisional diperdagangkan dalam botol kecil dengan leher siku-siku.

Pada 1957, perusahaan Duesseldorf ini bergabung dengan Leowerke di VEB Elbe-Chemie. Pada 1970-an dan 1980-an, Odol diproduksi oleh Lingner & Fischer, yang tergabung dalam grup SmithKline Beecham pada 1989 dan menjadi bagian dari GlaxoSmithKline sejak 2000. Obat kumur Odol diproduksi secara eksklusif di Herrenberg.

Di bawah payung GlaxoSmithKline, Odol telah berkembang menjadi merek pembersih mulut terbesar di Jerman. Saat ini Odol memiliki pangsa sekitar 70 persen di pasar obat kumur dan oleh karena itu memulai jalan untuk menjadi merek payung. Misalnya, berbagai pasta gigi (sejak 1989) dan permen karet perawatan gigi ditawarkan dengan nama Odol-med. Ada juga pelega tenggorokan, semprotan mulut, dan berbagai obat kumur dengan merek Odol.

Jika saya rekonstruksi, maka kata odol itu mempunyai asal-usul sebagai berikut:
1. Semula Odol adalah merek obat kumur yang diproduksi di Jerman, kemudian pada 1930-an menyebar ke lebih 20 negara, termasuk Belanda.
2. Belanda membawa masuk obat kumur Odol ke Hindia Belanda (Indonesia sebelum merdeka).
3. Lama kelamaan muncul sediaan pembersih gigi berupa pasta. Informasi yang saya dapatkan dari seseorang  dari generasi yang lebih tua: merek pasta gigi yang pernah terkenal adalah Prodent, dan dengan demikian ada 3 istilah yang digunakan sehari-hari, yaitu pasta gigi, Prodent, dan Odol. Kata odol tetap digunakan sampai sekarang, kemungkinan karena merek Odol juga digunakan untuk pasta gigi (lihat uraian di atas).

Yang jelas, sekarang orang tidak menyadari bahwa odol adalah nama merek dan makna harfiahnya adalah minyak gigi, dan Prodent malah sudah digantikan dengan Pepsodent yang unggul menjadi sebuah nama generik pasta gigi, walaupun ada merek lain misalnya Close Up, Colgate, Delident, Darlie, dsb.

Minyak gigi - obat kumur - pasta gigi, sebuah perjalanan panjang dari sebuah lakuran, odol.

Yang menarik, dalam bahasa sehari-hari kita menggunakan istilah odol yang di Jerman sendiri masih sebuah nama merek.

Jonggol, 9 Agustus 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun