Ikan dengan tubuh ramping dan sirip ekor atau ekor berbentuk bulan sabit yang kaku, cenderung bergerak cepat di air dengan mengibaskan ekornya dari sisi ke sisi. Tindakan ini mendorong ikan seperti mengayuh (mendayung perahu dengan dayung) untuk mendorong perahu.
Sirip ekor atau ekor bukan satu-satunya sirip yang digunakan ikan untuk berenang. Misalnya, sirip dada, yang hampir mendatar pada tubuh ikan laut yang berenang cepat, bersama dengan sirip perut, memainkan peranan penting sebagai stabilisator untuk mencegah ikan menggelinding saat bergerak di air.
Pada ikan yang cenderung bergerak jauh lebih lambat atau tidak berenang untuk jarak jauh dalam garis lurus, sirip dada tersusun hampir vertikal.
Sirip dada bersama dengan sirip perut membantu ikan sebagai rem dan bisa membantu ikan melakukan manuver yang sulit. Ini sangat berguna untuk ikan yang hidup di daerah berbatu atau karang, dengan kebutuhan untuk mengejar mangsa di tikungan atau berbelok tajam dan pendek untuk melarikan diri dari musuh, misalnya ikan kupu-kupu dan ikan damsel.
Beberapa ikan benar-benar menggunakan sirip dada hampir secara eksklusif untuk berenang, misalnya filefish, trunkfish, dan puffers.
Catatan:
Beberapa ikan di atas belum dinamakan dengan bahasa Indonesia.
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi.
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 7 Agustus 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H