Masing-masing hadiah diberikan oleh komite yang terpisah, yaitu Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia untuk Fisika, Kimia, dan Ekonomi, Institut Karolinska memberikan untuk Fisiologi atau Kedokteran, dan Komite Nobel Norwegia untuk Perdamaian.
Inilah 5 ilmuwan pemenang Nobel (Nobel Laureat) pada 1901:
Wilhelm Roentgen (fisika), Jacobus Henricus van't Hoff (kimia), Emil Adolf von Behring (fisiologi atau kedokteran), Sully Prudhomme (sastra), dan Henry Dunant dan Frederic Passy (Perdamaian).
Sampai di sini, banyak orang yang bertanya, mengapa tidak ada Hadiah Nobel untuk Matematika?
Salah satu alasan paling umum dan tidak berdasar, mengapa Nobel memutuskan untuk menolak menganugerahkan Hadiah Nobel dalam Matematika adalah karena cintanya ditolak oleh seorang wanita bernama Gosta Mittag-Leffler yang menjalin hubungan cinta dengan seorang matematikawan dan pasangan ini berbohong kepada Nobel, namun tidak ada bukti sejarah yang mendukung cerita tersebut.
Alasan lain adalah bahwa Nobel tidak terlalu peduli dengan matematika, dan bahwa matematika tidak dianggap sebagai ilmu praktis yang bisa dimanfaatkan umat manusia, dan sudah ada Hadiah Skandinavia yang terkenal untuk matematikawan.
Beberapa pembelajaran yang bisa saya peroleh dari kisah sejarah di atas:
1. Hadiah Nobel adalah hadiah paling prestisius dengan nilai yang besar, namun sebagaimana yang terlihat dari orang-orang yang pernah memenangi hadiah ini, dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat berat.
2. Setiap tahun, para matematikawan hanya bisa menyaksikan rekan-rekan ilmuwan mereka dari bidang di luar matematika menerima hadiah ini.
3. Kesannya, para ilmuwan di luar 5 bidang ilmu yang disebutkan di atas mengalami diskriminasi, tapi apa mau dikata, Hadiah Nobel dibuat berdasarkan selembar surat wasiat yang kontennya sampai kapan pun tidak bisa diubah lagi.
4. Sekiranya tidak demikian, saya yakin Tim Berners-Lee (lihat artikel saya: Tim Berners-Lee, Dihargai atau Tidak, Terus Berkarya)
pasti dianugerahi Hadiah Nobel karena hasil karyanya yang telah memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia, yang bahkan melampaui persyaratan dalam surat wasiat Nobel.
5. Medali Fields adalah hadiah yang diberikan kepada 2, 3, atau 4 matematikawan di bawah usia 40 tahun di Kongres Internasional Persatuan Matematika Internasional (IMU), sebuah pertemuan yang diadakan setiap empat tahun. Medali Fields dianggap sebagai salah satu penghargaan tertinggi yang bisa diterima seorang ahli matematika, dan telah digambarkan sebagai Hadiah Nobel Matematika.
Jadi para matematikawan bisa berlega hati walaupun tidak berkesempatan menerima Hadiah Nobel, dan harapan saya, mengulang apa yang saya sebutkan pada judul artikel saya sebelumnya, rekan-rekan kompasianer bisa tetap bersemangat: Dihargai atau Tidak, Terus Berkarya.