Namun, pertama-tama, mari kita lihat bagaimana angin bekerja pada layar, secara umum, atau, dengan kata lain, ke arah mana angin mendorong layar ketika bertiup melawannya.
Anda mungkin berpikir angin selalu mendorong layar ke arah mana ia bertiup. Ini tidak demikian. Ke mana pun arah angin bertiup, ia akan selalu mendorong layar ke arah yang tegak lurus dengan bidang layar. Bayangkan angin bertiup ke arah yang ditunjukkan oleh tanda panah pada gambar di atas, di mana garis AB adalah layarnya.
Karena angin menekan secara merata ke seluruh permukaan layar, kita bisa mengganti tekanan angin dengan gaya R yang bekerja pada bagian tengah layar. Resolusi gaya ini menghasilkan gaya Q yang tegak lurus dengan layar, dan gaya P yang diarahkan sepanjang layar (lihat gambar kanan di atas).
Gaya P tidak mendorong layar sama sekali, karena gesekan antara angin dan kanvas layar bisa diabaikan. Yang tersisa hanyalah gaya Q yang mendorong layar pada sudut siku-siku.
Begitu kita menyadari hal itu, kita akan dengan mudah memahami mengapa sebuah perahu layar bergerak hampir melawan angin dengan sudut yang lancip terhadapnya.
Misalkan KK pada gambar di atas adalah garis lunas (keel line) perahu. Angin bertiup dengan sudut lancip ke garis ini ke arah yang ditunjukkan oleh tanda panah. AB adalah layar itu sendiri, yang diatur sedemikian rupa sehingga bidangnya membagi dua sudut antara arah lunas dan arah angin.
Gambar di atas menunjukkan bagaimana gaya diresolusi. Tekanan yang diberikan angin pada layar ditunjukkan oleh gaya Q, yang, seperti yang kita ketahui, harus tegak lurus terhadap layar.
Resolusi gaya ini menghasilkan gaya R yang tegak lurus dengan lunas, dan gaya S, yang diarahkan ke depan sepanjang garis lunas perahu.
Karena gerakan perahu ke arah R menghadapi sebuah resistansi kuat yang diberikan oleh air (lunas perahu layar masuk sangat dalam), gaya R hampir sepenuhnya diimbangi oleh resistansi air.