Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tim Berners-Lee, Dihargai atau Tidak, Terus Berkarya

5 Agustus 2021   01:38 Diperbarui: 5 Agustus 2021   21:01 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sir Tim Berners-Lee. Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sir_Tim_Berners-Lee.jpg

HTML adalah bahasa authoring yang digunakan untuk membuat dokumen di web. HTML digunakan untuk menentukan struktur dan tata letak halaman web, bagaimana tampilan halaman, dan fungsi khusus apa pun.

HTML melakukan ini dengan menggunakan apa yang disebut tag yang memiliki atribut. Misalnya, <p> berarti jeda paragraf. Sebagai penampil halaman web, Anda tidak melihat HTML; itu tersembunyi dari pandangan Anda. Anda hanya melihat hasilnya.

Catatan:
Untuk melihat kode sumber HTML ini Anda bisa menekan tombol Ctrl+U pada Mozilla Firefox atau Chrome.

Tim Berners-Lee dan HTML
Editor peramban Tim dikembangkan pada 1991-1992. Ini adalah editor peramban sejati untuk HTML versi pertama dan dijalankan pada workstation NeXt. Implementasi peramban ini di Objective-C, membuatnya mudah untuk membuat, melihat, dan mengedit dokumen web. Versi pertama dari HTML secara resmi diterbitkan pada Juni 1993.

Saya juga memastikan bahwa Anda lebih mengenal nama para perintis yang mendorong transformasi internet seperti Bill Gates dan Steve Jobs. Sayang seribu sayang, orang-orang  yang mengembangkan cara kerja internalnya, terutama Tim, seringkali sama sekali tidak dikenal, anonim, dan tanpa tanda jasa di zaman hiper-informasi yang mereka sendiri bantu ciptakan.

Bagi saya, ingat internet ingat Tim saja sudah cukuplah.

Jadi, pak Y. Edward Horas S dan rekan-rekan Kompasianer sekalian, semoga pengalaman Thomas dan Tim di atas bisa menyemangati kita semua untuk terus berkarya, dihargai atau tidak.

Lihat juga: "I Was Devastated": Tim Berners-Lee, the Man Who Created the World Wide Web, Has Some Regrets.


Jonggol, 5 Agustus 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun