Penyampaian Berita yang Paling Cepat
Akan tetapi, ada suatu masa ketika metode penyampaian berita seperti di atas dianggap sangat cepat. 100 tahun yang lalu tidak ada orang yang pernah membayangkan adanya telegraf dan telepon listrik.
Jika orang bisa mengirimkan berita melalui jarak 650 km dalam waktu beberapa jam, itu sudah dianggap ideal.
Konon ketika Tsar Paul I naik tahta, berita penobatannya, yang terjadi di Moskow, disampaikan ke ibukota utara St. Petersburg dengan cara berikut.
Para tentara ditempatkan di sepanjang jalan antara 2 ibukota itu dengan jarak 200 m satu sama lain.
Begitu lonceng katedral berbunyi, tentara terdekat menembakkan senjatanya ke udara. Begitu tentara berikutnya mendengar tembakan itu, dia pun menembakkan senjatanya. Yang ketiga melakukan hal yang sama, dan dengan demikian hanya butuh waktu 3 jam untuk menyampaikan berita itu ke St. Petersburg, 650 km jauhnya.
Jika seseorang bisa mendengar bunyi lonceng Moskow di Saint Peterburg, bunyi ini, seperti yang telah kita ketahui, akan mencapai ibukota utara setengah jam kemudian.
Ini berarti bahwa 2,5 jam dari 3 jam yang diperlukan untuk menyampaikan berita itu digunakan setiap tentara untuk mendengar senjata tentara di dekatnya dan membuat gerakan yang diperlukan untuk menembakkan senjatanya sendiri. Betapapun singkatnya penundaan, ribuan penundaan kecil ini bertambah hingga 2,5 jam.
Telegraf optik lama atau sistem semaphore didasarkan pada prinsip yang sama. Alat ini mengirimkan sinyal cahaya ke pos terdekat, yang kemudian menyampaikannya ke pos berikutnya, dan seterusnya.
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 2 Agustus 2021
Johan Japardi