Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 32 (Bunyi): Jika Kecepatan Bunyi Lebih Kecil

2 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:00 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang bunyi merambat melalui interaksi antar atom, yang membatasi kecepatannya.

Setelah topik-topik lain diuraikan dengan berbagai judul artikel saya sebelumnya, kali ini saya akan mengulas topik Bunyi dari Fisika untuk Hiburan.

Bunyi adalah bagian dari pengalaman sensorik kita sehari-hari. Seperti halnya mata yang berfungsi mendeteksi cahaya dan warna, demikian pula kita dilengkapi dengan telinga yang berfungsi untuk mendeteksi bunyi.

Kita jarang meluangkan waktu untuk merenungkan karakteristik dan perilaku bunyi dan mekanisme produksi, perambatan (propagasi), dan deteksi bunyi. Dasar untuk memahami bunyi adalah fisika gelombang. Bunyi adalah gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar, yang kemudian merambat melalui sebuah medium dari satu tempat ke tempat lain.

Gelombang bisa digambarkan sebagai gangguan yang bergerak melalui medium, mengangkut energi dari satu tempat ke tempat lain. Medium hanyalah bahan yang melaluinya gangguan itu bergerak. Medium bisa dianggap sebagai serangkaian partikel yang berinteraksi.

Bunyi bisa dicirikan sebagai gelombang mekanis, gelombang longitudinal, dan gelombang tekanan. Penjelasan rinci tentang sifat-sifat bunyi bisa Anda temukan dalam buku-buku pembelajaran fisika SMA maupun universitas dan sebagaimana halnya topik-topik lain, di sini bunyi hanya akan tinjau dari aspek Fisika untuk Hiburan.

Kecepatan Bunyi
Bunyi merambat melalui medium udara dengan kecepatan 340 m/s. Jika perambatan ini yang jauh lebih lambat dari 340 m/s, maka ilusi pendengaran akan jauh lebih sering terjadi.

Misalkan bunyi merambat dengan kecepatan bukan 340 m/s tetapi 340 mm/s, yang lebih lambat dari kecepatan seseorang berjalan.

Lebih lanjut misalkan Anda sedang duduk di kursi berlengan dan mendengarkan sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang teman yang memiliki kebiasaan mondar-mandir dalam ruangan sambil berbicara.

Dalam kondisi normal, hal ini tidak akan menjadi kendala. Tetapi jika kecepatan bunyi jauh lebih kecil, Anda tidak akan bisa memahami cerita teman Anda dengan tepat. Ucapan awal teman Anda akan disusul oleh lebih banyak ucapan dan menghasilkan bunyi campur aduk yang tidak koheren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun