Gambar 69 praktis identik dengan Gambar 68, tapi isinya adalah air. Air yang bergerak cepat di atas cakram DD mempertahankan ketinggian yang lebih rendah, naik ke ketinggian yang lebih tinggi dari air tenang di dalam tangki hanya ketika menindih cakram. Dengan demikian air yang tenang memberikan tekanan yang lebih besar dari air yang bergerak di atas cakram, dan akibatnya cakram naik. (Posisi cakram dipertahankan oleh batang P.)
Gambar 70 menunjukkan sebuah bola empulur kecil (small pith ball) yang mengambang dalam semburan udara. Udara mendorong bola dan mencegahnya jatuh. Sementara itu, jika bola bergerak ke samping, udara luar yang tekanannya lebih besar karena kecepatannya lebih kecil akan mengembalikan bola ke semburan.
Gambar 71 menunjukkan dua kapal di jalur paralel di air yang tenang, atau diam di air yang mengalir.
Di antara kapal-kapal tersebut, kecepatan aliran yang lebih sempit lebih besar daripada air di luar dan, akibatnya, tekanan yang diberikan oleh air di tempat ini lebih kecil, dengan akibat berupa tekanan yang lebih besar dari air luar yang memaksa kedua kapal untuk saling menarik. Ini adalah sebuah fenomenon yang dikenal oleh para pelaut.
Gambar 72 menunjukkan keadaan yang lebih serius ketika satu kapal berada sedikit di depan kapal lainnya. Kedua gaya F dan F menyebabkan kapal-kapal bergerak bersama, mencoba membelokkannya, dengan B membelok ke arah A dengan gaya yang cukup besar. Tabrakan tak terhindarkan karena gerakan ini terlalu cepat bagi juru mudi untuk mengubah arah.
Fenomena pada Gambar 71 juga bisa ditunjukkan dengan meniupkan udara di antara dua bola karet ringan yang digantung seperti pada Gambar 73. Ketika ini dilakukan, bola-bola tersebut berayun hingga bersentuhan.
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 1 Agustus 2021
Johan Japardi