Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 24 (Gaya, Usaha, Friksi): Cara Semut Menyeret

31 Juli 2021   19:15 Diperbarui: 31 Juli 2021   19:25 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semut. Sumber: https://www.westernexterminator.com/blog/wp-content/uploads/2016/12/ThinkstockPhotos-620987744.jpg

Artikel ini masih dalam topik Gaya, Usaha, dan Friksi dari Fisika untuk Hiburan dan temanya masih relevan dengan artikel sebelumnya, Fisika untuk Hiburan 23 (Gaya, Usaha, Friksi): Masalah Dongeng Krylov, yaitu resolusi dari gaya-gaya dengan besaran dan arah yang berbeda-beda yang memberikan sebuah resultan gaya.

Kita baru saja melihat bahwa moral dongeng Krylov, "ketika berselisih paham, tidak ada yang berjalan dengan benar" tidak selalu sesuai dengan mekanika.

Gaya bisa bekerja ke arah yang berbeda, tetapi akan memberikan beberapa hasil. Hanya sedikit dari kita yang tahu bahwa pekerja keras yang rajin, semut, yang dipuji oleh Krylov sebagai pekerja teladan itu, melakukan pekerjaan dengan menggunakan metode yang dia ejek, namun membuat segalanya berhasil.

Sekali lagi, itu tergantung pada resolusi gaya. Jika Anda pernah bersusah payah untuk mengamati cara semut bekerja, Anda akan melihat bahwa kerjasama semut-semut yang dianggap cerdas itu merupakan sebuah fiksi, karena sebenarnya setiap semut bekerja untuk dirinya sendiri dan tidak mempedulikan apa yang dilakukan oleh semut yang lain.

Cara kerja semut. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 31.
Cara kerja semut. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 31.

Kiri: Semut-semut menyeret seekor ulat. Kanan: Cara kerja semut. Tanda panah menunjukkan aproksimasi arah upaya setiap semut.

Pada 1913, ahli zoologi Rusia, E. Elachich, menerbitkan sebuah buku berjudul Instink (Rusia: Instinkt, Inggris: Instinct) di Saint Petersburg. Dalam buku itu, Elachich menggambarkan cara semut yang sedang bekerja:

Ketika beberapa lusin semut menyeret sebuah benda besar melintasi tanah yang datar, semua semut bertindak dengan cara yang sama, yang tampaknya merupakan kerja sama.

Misalkan semut-semut itu sedang bekerja menyeret seekor ulat dan terhalang oleh rumput atau kerikil. Rintangan itu harus dielakkan, karena tidak mungkin menyeret ulat itu lebih ke depan lagi.

Saat itulah terlihat dengan jelas bagaimana setiap semut mencoba mengatasi rintangan secara terpisah (lihat gambar di atas), sendiri-sendiri, tanpa bekerja sama dengan semut-semut yang lain.

Masing-masing semut ada yang menarik ke kanan, ke kiri, ke depan atau ke belakang. Semut-semut itu berganti tempat, mencengkeram ulat di titik yang berbeda, masing-masing mendorong atau menarik.

Akhirnya, ketika resolusi dari gaya-gaya yang berbeda dari semut-semut itu adalah sedemikian rupa sehingga, misalnya, hanya tinggal 4 semut yang menggerakkan ulat ke satu arah dan 6 semut ke arah lain, ulat itu bergerak ke arah 6 semut yang menarik, meskipun ada perlawanan oleh 4 semut lainnya.

Berikut adalah contoh instruktif lain yang menggambarkan secara grafis kerjasama palsu di antara semut-semut.

Semut-semut menyeret sepotong keju. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 31.
Semut-semut menyeret sepotong keju. Sumber: buku Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 31.
Cara semut-semut menyeret sepotong keju ke sarang semut, yang ditunjukkan oleh tanda panah  A.

Gambar diatas menunjukkan sepotong keju berbentuk persegi panjang dengan 25 semut yang menariknya. Potongan keju itu perlahan bergerak ke arah yang ditunjukkan oleh tanda panah A.

Anda mungkin berpikir bahwa ketika barisan depan menarik keju ke depan, barisan belakang juga mendorongnya ke depan dan semut-semut yang bersebelahan saling membantu, namun ini sama sekali tidak demikian.

Ambil pisau dan pisahkan barisan belakang. Segera potongan keju mulai bergerak maju lebih cepat. Ini membuktikan bahwa 11 semut di barisan belakang menarik keju ke belakang dan bukan mendorongnya ke depan.

Masing-masing dari 11 semut itu jelas berusaha memindahkan potongan keju ke sarang semut dengan menariknya ke belakang, yang dengan jelas membuktikan bahwa ini jauh dari membantu barisan depan. Barisan belakang dengan tekun menghambat barisan depan dengan melawan pengerahan tenaga semut-semut di barisan depan.

Sebenarnya, pengerahan tenaga 4 semut sudah cukup untuk menarik keju ke depan, tetapi karena tidak terkoordinasi sama sekali, dibutuhkan 25 semut untuk mendorong keju ke depan.

Mark Twain kebetulan mencatat "kerjasama" tunggal di antara semut-semut. Ketika menggambarkan pertemuan antara 2 semut yang salah satunya kebetulan sedang menyeret kaki belalang, Twain menulis:
"... semut-semut itu mencengkeram ujung yang berlawanan dari kaki belalang dan mulai menarik dengan sekuat tenaga ke arah yang berlawanan... memutuskan bahwa ada sesuatu yang salah tapi tak terlihat.... selanjutnya terjadi saling menyalahkan.... pemanasan, dan perselisihan berakhir dengan perkelahian....

Semut-semut itu kemudian berbaikan dan melanjutkan bekerja dengan cara lama yang sama gilanya.

Semut yang lemah paling tidak beruntung, setelah menarik sekuat tenaga, benda yang sedang diseretnya dirampas oleh semut-semut lain. Alih-alih menyerah, dia mencoba bertahan...."

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 2, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 31 Juli 2021

Johan Japardi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun