Jangan mengira bahwa guratan hitam sederhana ini tidak bisa memberikan gambaran tentang fitur karakteristik dan profil prototipenya. Kadang-kadang siluet yang bagus sangat mirip dengan aslinya.
Jane Austen (16 Desember 1775-18 Juli 1817) adalah seorang novelis Inggris yang dikenal terutama karena 6 novel utamanya yang menafsirkan, mengkritik, dan mengomentari bangsawan Inggris pada akhir abad ke-18. Plot Austen sering mengeksplorasi ketergantungan perempuan pada pernikahan dalam mengejar status sosial yang menguntungkan dan keamanan ekonomi. Karya-karya Austen yang mengkritik novel sensibilitas paruh ke-2 abad ke-18 merupakan bagian dari transisi ke realisme sastra abad ke-19, dan telah lama mendapatkan pengakuan di antara kritikus, cendekiawan, dan khalayak populer.
Sifat siluet membuat penasaran beberapa seniman, yang mulai melukis dengan cara ini, sehingga memulai sebuah aliran lukisan. Asal usul kata siluet itu menarik, yaitu dari nama Etienne de Silhouette (5 Juli 1709-20 Januari 1767), Menteri Keuangan Prancis abad ke-18, yang mendesak rekan senegaranya yang boros agar berhemat dan mencela aristokrasi Prancis karena membuang-buang uang untuk gambar dan lukisan. Murahnya siluet menjadi asal usul lukisan "a la Silhouette."
Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 30 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H