Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 17 (Cairan): Bentuk Alami Cairan

29 Juli 2021   19:55 Diperbarui: 29 Juli 2021   19:56 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksperimen tetes minyak berputar Joseph Plateau. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=yC8rybHKVY8

Kita terbiasa berpikir bahwa cairan tidak memiliki bentuknya sendiri. Itu tidak benar. Bentuk alami dari cairan apa pun adalah bola. Namun, sebagai aturan, gravitasi mencegah cairan mengambil bentuk ini.

Cairan menyebar dalam sebuah lapisan tipis jika dituangkan keluar dari bejana, atau mengambil bentuk bejana. Namun, jika dimasukkan ke dalam cairan lain dengan berat jenis yang sama, menurut prinsip Archimedes, cairan itu akan "kehilangan" beratnya, seolah-olah tanpa bobot apa pun, gravitasi tidak berpengaruh dan cairan itu mengambil bentuk bola alami.

Karena minyak zaitun mengapung dalam air tetapi tenggelam dalam alkohol, kita bisa mencampur air dan alkohol dalam perbandingan sedemikian rupa sehingga minyak zaitun tidak akan tenggelam maupun mengapung dalam campuran ini.

Eksperimen Plateau. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 82.
Eksperimen Plateau. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 82.

Minyak zaitun di dalam alkohol encer mengumpul menjadi sebuah tetesan yang tidak tenggelam maupun mengapung

Suatu hal yang aneh terjadi ketika kita meneteskan sedikit minyak zaitun dengan bantuan pipet. Minyak zaitun terkumpul menjadi tetesan bulat besar yang tidak terapung maupun tenggelam, tetapi tersuspensi bergelantungan (lihat gambar di atas).

Untuk mendapatkan gambar bola yang sebenarnya atau bentuk apa pun, Anda harus melakukan percobaan dalam bejana berdinding datar yang diisi penuh dengan air.

Anda harus melakukan percobaan ini dengan sabar dan hati-hati, karena jika tidak, Anda akan mendapatkan beberapa tetesan yang lebih kecil dan bukan tetesan yang besar. Jangan merasa berkecil hati jika tidak berhasil.

Eksperimen Plateau. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 82.
Eksperimen Plateau. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 82.

Sebuah cincin dilepaskan ketika tetesan minyak dalam alkohol diputar dengan menggunakan sebuah batang pengaduk.

Eksperimen Plateau disederhanakan. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 83.
Eksperimen Plateau disederhanakan. Sumber: buku Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, hlm. 83.

Mari kita lanjutkan eksperimen ini. Ambil stik atau seutas kawat dan tempelkan tetesan minyak. Mulailah memutar. Tetesan juga ikut serta dalam putaran ini. Anda mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dengan pada pada stik atau kawat cakram itu Anda tempelkan karton kecil yang direndam dalam minyak dan memasukkannya sepenuhnya ke dalam tetesan yang sedang Anda putar. Putaran memaksa tetesan untuk menjadi mampat dan mengeluarkan cincin beberapa detik kemudian (lihat gambar di atas). Saat putus, cincin itu menciptakan tetesan baru yang terus berputar di sekitar tetesan yang di pusat.

Alat untuk eksperimen Plateau. Sumber: http://www.mcs.st-and.ac.uk/~dat/Maths/plateau.html
Alat untuk eksperimen Plateau. Sumber: http://www.mcs.st-and.ac.uk/~dat/Maths/plateau.html

Joseph Plateau adalah fisikawan Belgia yang pertama melakukan eksperimen instruktif ini. Akan jauh lebih mudah, dan sama instruktifnya, jika Anda melakukan eksperimen ini dengan cara lain.

Ambil sebuah gelas kecil, bilas dengan air, lalu isi dengan minyak zaitun. Letakkan gelas itu di bagian bawah gelas yang lebih besar. Kemudian dengan hati-hati tuangkan alkohol ke dalam gelas, cukup untuk menutupi gelas tersebut. Tambahkan air sedikit demi sedikit dengan bantuan sendok.

Lakukan ini dengan sangat hati-hati, sehingga air menetes menuruni dinding kaca. Bagian atas minyak dalam gelas mulai menonjol, dan ketika air yang cukup telah dituangkan ke dalam, minyak naik dari gelas dalam tetesan yang agak besar untuk tersuspensi bergelantungan dalam campuran alkohol dan air ini (lihat gambar di atas).

Lapisan-lapisan cairan dari densitas yang berbeda-beda. Sumber: https://sciencenotes.org/how-to-make-a-density-column-with-many-layers/
Lapisan-lapisan cairan dari densitas yang berbeda-beda. Sumber: https://sciencenotes.org/how-to-make-a-density-column-with-many-layers/

Jika tidak ada alkohol, Anda bisa menggunakan anilin sebagai gantinya. Anilin adalah cairan yang lebih berat dari air pada temperatur kamar tetapi lebih ringan dari air ketika dipanaskan sampai 75-85C. Dengan memanaskan air, kita bisa membuat anilin berenang di dalamnya dan mengambil bentuk tetesan besar. Pada temperatur kamar Anda bisa mensuspensi setetes anilin dalam larutan garam meja.

Cairan lain yang bisa digunakan adalah ortotoluidin merah tua, yang pada 24C memiliki densitas yang sama dengan air asin yang dituangkan ke dalamnya.

Catatan:
Joseph Antoine Ferdinand Plateau (14 Oktober 1801-15 September 1883) adalah seorang fisikawan dan matematikawan Belgia. Plateau dikenal sebagai salah seorang ilmuwan pertama yang mendemonstrasikan ilusi citra bergerak. Untuk melakukan ini, Plateau menggunakan disk yang berputar berlawanan dengan citra yang digambar berulang-ulang dalam gerakan sedikit demi sedikit pada satu celah dengan jarak yang teratur dari celah lainnya. Plateau menamakan perangkat tahun 1832 ini sebagai phenakistiscope.

Kepustakaan:
1. Perelman, Y., Physics for Entertainment, Book 1, Shkarovsky, A. (Transl.), Foreign Language Publishing House, Moscow, 1936.
2. Diary Johan Japardi
3. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 29 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun