Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vitamin, Mineral, dan Unsur Runut sebagai Nutrasetika

24 Juli 2021   13:57 Diperbarui: 24 Juli 2021   14:53 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena saya sudah membuat senarai lengkap dari 118 unsur dalam tabel periodik, lihat artikel saya: e-Library Kompasiana: Tabel Periodik, saya pikir ada baiknya jika kita bisa melihat mineral dan unsur runut mana yang bisa dijadikan nutrasetika untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit dan meningkatkan imunitas tubuh. Dalam artikel ini saya akan membicarakan tentang peranan vitamin, mineral, dan unsur runut sebagai nutrasetika.

Ilmu gizi selama beberapa dekade terakhir telah difokuskan pada deteksi dan pemahaman tentang defisiensi. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang keberadaan dan kerja vitamin, rekomendasi khusus diberikan dengan tujuan menghindari penyakit defisiensi klasik seperti xerophthalmia, beri-beri, dll. Langkah selanjutnya adalah bukti epidemiologis bahwa diet berkontribusi terhadap risiko penyakit tertentu.

Temuan utama adalah korelasi asupan lemak tinggi dengan beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskuler. Dalam hal ini diperlukan diet khusus rendah lemak dan rendah kolesterol.

Akan tetapi, semakin meningkatnya pengetahuan tentang zat gizi mikro termasuk vitamin, mineral, dan senyawa-senyawa lain (karotenoid, flavonoid, antosian, dll.) pada tingkat molekuler bersama-sama dengan hasil dari kajian epidemiologi telah membuka sebuah bidang baru dan menarik dari ilmu nutrisi, yaitu nutrasetika sebagai tautan antara nutrisi dan obat-obatan.

Nutrasetika adalah istilah yang diciptakan pada 1979 oleh Stephen DeFelice.  Menurut DeFelice, nutrasetika didefinisikan "sebagai makanan atau bagian makanan yang menyediakan mandaat medis atau kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit."

Paling sering, Nutrasetika dikelompokkan ke dalam 4 kategori yang meliputi suplemen makanan, makanan fungsional, makanan obat, dan farmasetika, lihat artikel saya: Manfaat Nutrasetika di Tengah Pandemi.

Nutrasetika bisa berkisar dari nutrisi, suplemen diet, diet hingga makanan "rancangan" yang direkayasa secara genetika, produk herbal, dan produk olahan, misalnya sereal, sup, dan minuman. Meningkatnya minat pada nutrasetika mencerminkan fakta bahwa konsumen telah  mendengar tentang kajian epidemiologi yang menunjukkan bahwa diet atau komponen diet tertentu berkaitan dengan risiko penyakit tertentu.

Vitamin
Sampai akhir-akhir ini, vitamin dan zat gizi mikro lainnya hanya direkomendasikan untuk menghindari gejala klasik defisiensi. Akan tetapi, teknik biologi modern telah memberikan wawasan yang meningkat tentang kebutuhan molekuler dan seluler organisme manusia.

Ini mengarah pada pendefinisian yang lebih rinci tentang manfaat kesehatan dan kebutuhan zat gizi mikro.

Gejala klinis defisiensi adalah akhir dari sebuah pola jangka panjang dari asupan zat gizi mikro yang rendah. Jauh sebelum gejala ini terjadi, pengiriman mikronutrien yang tidak memadai ke jaringan target menyebabkan perubahan yang mungkin menjadi dasar perkembangan penyakit kronis. Senyawa yang paling banyak dikaji adalah antioksidan.

Banyak manfaat potensial yang telah dikaitkan dengan antioksidan dalam bentuk asupan makanan atau suplemen. Antioksidan secara umum mungkin berguna dalam pencegahan kanker dan penyakit serebrovaskuler.

Vitamin C dalam jeruk. Sumber: www.which.co.uk
Vitamin C dalam jeruk. Sumber: www.which.co.uk

Suplementasi dengan vitamin C bermanfaat dalam pengelolaan pasien asma, dan asupan diet tinggi vitamin E bisa mencegah penyakit Parkinson.

Selain itu, para peneliti baru-baru ini telah menentukan bahwa bentuk teroksidasi vitamin C, yaitu asam dehidroaskorbat, mudah melintasi sawar darah-otak. Temuan ini memiliki implikasi yang mempengaruhi penyerapan antioksidan dalam susunan saraf pusat. Dengan demikian, diasumsikan bahwa asam dehidroaskorbat memiliki potensi untuk memperbaiki pengobatan penyakit Alzheimer.

Kombinasi vitamin E, vitamin C, dan beta-karoten bermanfaat dalam mengurangi oksidasi lipoprotein berdensitas rendah (Low-density lipoprotein/LDL) dan selanjutnya aterosklerosis.

Vitamin C mengais radikal berair dan meregenerasi alfa-tokoferol dari spesies radikal tokoferoksil.

Vitamin E dalam bentuk alfa-tokoferol melindungi asalam lemak tak jenuh ganda di dalam membran dan partikel LDL, mengurangi adhesi trombosit, dan menghambat proliferasi sel otot polos dan aktivitas protein kinase C.

Beta-karoten memberikan aktivitas antioksidan, terutama di kulit dan di dalam dinding arteri, di mana ditemukan tekanan parsial oksigen yang rendah.

Mineral
Kalsium
Kalsium penting untuk membangun tulang dan gigi serta memelihara kekuatan tulang, dan mencegah kanker usus besar.

Besi
Besi membantu dalam produksi energi, membawa oksigen dalam aliran darah dan ke otot.

Magnesium
Magnesium penting untuk fungsi saraf dan otot yang sehat, pembentukan tulang, membantu mencegah sindroma pramenstruasi dan penyakit jantung koroner.

Fosfor
Fosfor penting untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, membantu dalam pembentukan materi genetik, dan pembentukan dan penyimpanan energi.

Unsur Runut
Krom
Krom bekerja dengan insulin untuk mengubah karbohidrat dan lemak menjadi energi.

Kobalt
Kobalt adalah komponen penting vitamin B12.

Tembaga
Tembaga penting untuk membuat hemoglobin dan kolagen, yang penting untuk fungsi jantung yang sehat, membantu dalam produksi energi, membantu penyerapan besi dari saluran pencernaan, dan penting untuk fungsi antioksidan.

Fluor
Fluor berfungsi membuat enamel tahan terhadap kerja erosif asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam rongga mulut.

Iodium
Iodium penting untuk berfungsinya tiroid.

Mangan
Mangan diperlukan untuk pemanfaatan glukosa, sintesis mukopolisakarida tulang rawan, dan biosintesis steroid.

Molibdenum
Molibdenum berfungsi sebagai kofaktor enzim.

Nikel
Nikel terlibat dalam metaloenzim spesifik.

Selenium dalam daging. Sumber: https://www.which.co.uk/news/2020/04/11-top-vitamins-and-minerals-to-keep-your-immune-system-healthy/
Selenium dalam daging. Sumber: https://www.which.co.uk/news/2020/04/11-top-vitamins-and-minerals-to-keep-your-immune-system-healthy/

Selenium
Selenium berfungsi sebagai kofaktor antioksidan yang penting untuk fungsi yang sehat dari otot jantung.

Silikon
Silikon berfungsi dalam pengembangan dan pemeliharaan jaringan ikat.

Timah
Timah terlibat dalam pertumbuhan dan fungsi reproduksi.

Vanadium
Vanadium terlibat dalam fungsi yang berhubungan dengan pertumbuhan dan reproduksi.

Seng
Seng penting untuk reproduksi sel, pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak-anak, penyembuhan luka, dan produksi sperma dan hormon testosteron.

Kepustakaan:
1. Kraemer, Klaus, Pulhoppe, Peter, and Packer, Lester (Eds.), Nutraceuticals in Health and Disease Prevention, Marcel Dekker, Inc., 2001.
2. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 24 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun