Perusahaan Penyiaran Film Jepang atau 日本映画 (映画会社) Nihon Eiga (Eiga Kaisha): Perfilman Jepang (Perusahaan Film)
日本映画株式会社 Nihon Eiga Kabushikigaisha (PT Perfilman Jepang/Nihon Eiga Co., Ltd.) yang didirikan pada 1933 dan bangkrut pada 1934 adalah sebuah perusahaan film di Tokyo yang pernah ada.
Sebuah studio dibangun di Chofu dengan Perusahaan Film Tokatsu sebagai perusahaan induk, tetapi perusahaan itu sendiri berumur pendek.
Meskipun kadang-kadang disebut sebagai Perusahaan Film Jepang, ini adalah perusahaan yang sepenuhnya terpisah dari 日本映画社
Nihon Eigasha atau Nippon Eigasha (Perusahaan Film Jepang) yang memproduksi film berita.
Pada 1934, perusahaan Tokatsu bangkrut, dan studio yang dibangun diakuisisi oleh Nikkatsu dan menjadi "Studio Film Nikkatsu Tamagawa."
Pada 1939, 日本映画社 Nippon Eigasha (Perusahaan Film Jepang) didirikan atas kebijakan nasional setelah berlakunya Undang-Undang Film.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942 disertai dengan pengambilalihan seluruh kekayaan yang berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda oleh pihak Jepang, salah satunya adalah Algemeen Nederlandsch Indisch Filmsyndicaat/ANIF (Sindikat Film Umum Hindia Belanda), yang didirikan oleh Alfred Balink, yang memproduksi film berita pertama pada 22 Desember 1936, yang menampilkan Pasar Gambir, kemeriahan di Istana Gubernur Jenderal, dan pelantikan Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh Stachouwer, lihat artikel saya: Albert Balink, Perintis Perfilman Indonesia Sejak 1934.
Di bawah pengawasan Sendenbu,* Nippon Eigasha atau Nippon Ii Eigasha di Indonesia didirikan pada April 1943 oleh pemerintah pendudukan Jepang di Jakarta, dengan pemimpin T. Ishimoto dan wakil Raden Mas Soetarto yang sudah berpengalaman di bidang film, yang juga merangkap sebagai Ketua Karyawan Indonesia dan juru kamera.
*宣伝部 Sendenbu (Departemen Propaganda) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Kekaisaran Jepang dibawah struktur Departemen Propaganda Kekaisaran Jepang atau Ganseikanbu. Sendenbu adalah badan propaganda yang ditugaskan khusus di Pulau Jawa oleh Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II, badan ini berdiri pada Agustus 1942.
Film yang diproduksi oleh Nippon Eigasha pada umumnya bertujuan sebagai alat propaganda politik Jepang sebagai pemersatu Asia.