Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Teknesium, Unsur Buatan Pertama untuk Pencitraan Medis

19 Juli 2021   10:55 Diperbarui: 19 Juli 2021   11:01 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencitraan berbasis Teknesium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 79.

Kotak-kotak ini berisi Molibdenum radioaktif yang terurai menjadi Teknesium.

Sekarang, melalui artikel ini, kita melanjutkan perjalanan menelusuri keistimewaan unsur-unsur dalam golongan 7 dengan beberapa perbedaan dibandingkan golongan lainnya.

Golongan 7, sebagaimana semua unsur dalam golongan Logam Tanah mulai dari golongan 3 s/d 12, masing-masing memiliki 4 unsur, kecuali tentunya golongan 3 yang memiliki 2 ruang untuk menampung 32 unsur Lantanoid dan Aktinoid, lihat artikel saya: Lantanoid dan Aktinoid, Golongan 3, Periode 6 dan 7.

Catatan:
Logam transisi adalah semua Logam Tanah beserta Lantanoid dan Aktinoid.  

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
4 unsur dalam golongan 7 ini masing-masing adalah Mangan (Mn), Teknesium (Tc), Renium (Re), dan Bohrium (Bh). Mangan sudah saya bahas dalam artikel: Mangan Selawe (Mn-25) yang Bukan Makan, dan sekarang kita lanjutkan dengan unsur ke-2, yaitu Teknesium dengan nomor atom 43.

Teknesium adalah unsur paling ringan yang semua isotopnya radioaktif, tidak ada yang stabil, kecuali Tc-99 dalam keadaan terionisasi.

Hampir semua Teknesium yang tersedia diproduksi sebagai unsur sintetis. Teknesium yang terjadi secara alami adalah produk fisi spontan dalam bijih Uranium dan bijih Thorium, sumbernya yang paling umum, atau sebagai produk penangkapan netron dalam bijih Molibdenum.

Teknesium adalah kristal logam transisi abu-abu keperakan yang terletak di antara Mangan dan Renium dalam golongan 7, dan sifat kimianya berada di antara kedua unsur itu.

Isotop alami yang paling umum adalah Tc-99, yang hanya terdapat sebagai unsur runut.

Teknesium adalah unsur pertama yang diproduksi secara artifisial oleh para peneliti. Kata Teknesium berasal dari kata Yunani untuk buatan (artifisial), yaitu Tekhnetos.

Ada pendapat bahwa Teknesium tidak terdapat di alam, karena setiap atomnya yang pernah ada di bumi sudah meluruh jutaan tahun yang lalu. Sejumlah kecil unsur Teknesium  ditemukan dalam limbah yang dihasilkan oleh reaktor nuklir awal atau melalui peluruhan nukleus Uranium dalam bijih Uranium, tetapi unsur ini sangat sulit untuk dideteksi.

Meskipun ada 2 isotop Teknesium yang memiliki waktu paruh lebih dari 1 juta tahun, namun setiap Teknesium yang dibuat di dalam bintang dan supernova yang memunculkan tata surya miliaran tahun yang lalu juga telah lama meluruh.

Maka, tidak mengherankan jika Teknesium merupakan salah satu unsur yang belum teridentifikasi ketika Dmitri Mendeleev menyusun tabel periodik unsur-unsur kimia pada 1869, lihat artikel saya: Invensi Tabel Periodik.

Namun, Mendeleev menyisihkan celah dalam di bawah Mangan dan mengusulkan keberadaan unsur yang dia sebut Ekamanganese (di bawah Mangan), dan dengan tepat memprediksi banyak sifatnya.

Unsur itu salah diidentifikasi berkali-kali dalam beberapa dekade berikutnya. Akhirnya, pada 1937, Teknesium ditemukan oleh ahli mineralogi Italia Carlo Perrier dan fisikawan Amerika-Italia Emilio Segre, setelah membuat Teknesium secara artifisial dalam akselerator partikel awal.

Di dalam akselerator itu, foil Molibdenum dibombardir dengan deuteron (sejenis partikel yang terdiri dari 1 proton dan 1 netron). Molibdenum memiliki 1 proton lebih sedikit dalam nukleusnya daripada Teknesium, dan proton tambahan mengubah Molibdenum menjadi Teknesium.

Ratusan kilogram Teknesium diproduksi secara artifisial setiap tahun, semuanya bersifat radioaktif, dan sebagian besar sebagai produk limbah reaktor nuklir. Dalam bentuk elemen massalnya, Teknesium adalah logam abu-abu mengkilap seperti kebanyakan unsur  blok-d lainnya.

Pencitraan berbasis Teknesium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 79.
Pencitraan berbasis Teknesium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 79.

Pemindaian tubuh ini dibuat menggunakan efek radioaktif Teknesium.

Teknesium adalah unsur radioaktif paling ringan yang digunakan secara luas dalam pencitraan medis.  Teknesium disuntikkan ke tubuh pasien, di mana ia memancarkan radiasi untuk sementara waktu. Beberapa mesin menggunakan radiasi ini untuk menunjukkan tulang dengan jelas.

Satu isotop yang relatif stabil, Teknesium-99, memiliki waktu paruh 211.000 tahun dan meluruh dengan peluruhan beta. Teknesium-99 tereksitasi dan metastabil, yang disebut Teknesium-99m, digunakan dalam pengobatan sebagai pelacak radioaktif yang disuntikkan ke dalam aliran darah pasien. Nukleus yang teriksitasi itu kehilangan energi secara spontan, dengan waktu paruh sekitar 6 jam, dan masing-masing memancarkan foton dari radiasi gamma. Radiasi gamma tersebut dideteksi dan digunakan untuk menghasilkan citra aliran darah, fungsi organ atau area kanker.  

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 19 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun