Menurut laman NASA di atas, teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, yang akan menjadi observatorium utama dekade berikutnya, tetap sesuai jadwal untuk tanggal kesiapan peluncuran setelah 31 Oktober 2021.
Teleskop Webb akan menjadi teleskop ruang angkasa yang paling besar, paling manjur dan paling kompleks yang pernah dibangun dan diluncurkan ke luar angkasa, dan secara fundamental akan mengubah pemahaman kita tentang alam semesta.
Terdapat keseluruhan 18 segmen yang membentuk cermin utama teleskop ini, yang terbuat dari Berilium dan disalut dengan lapisan tipis emas.
Unsur-unsur golongan 2 adalah versi yang kurang reaktif dari unsur-unsur golongan 1, namun bisa bereaksi dengan air dan asam, dan menghasilkan gas Hidrogen. Jika logam Alkali dalam golongan 1 bereaksi secara eksplosif dengan air dingin dan bahkan secara spontan dengan udara, logam Alkali Tanah dalam golongan 2 hanya bereaksi dengan air yang sangat panas. Reaktivitas yang lebih rendah ini disebabkan oleh konfigurasi elektron: atom-atom dari Alkali Tanah memiliki 2 elektron pada kulit terluar, dibandingkan dengan hanya 1 untuk unsur-unsur golongan 1.
Masing-masing logam Alkali Tanah memiliki proton ekstra dan elektron ekstra. Akibatnya elektron diikat lebih erat dan dibutuhkan lebih banyak energi untuk melepaskannya. Namun, begitu 2 elektron dilepaskan, atom memiliki kulit terluar yang stabil, dan hasilnya adalah ion positif bermuatan rangkap 2 yang bisa berikatan dengan ion negatif untuk membuat senyawa yang sangat stabil. Karena alasan ini, logam Alkali Tanah tidak ditemukan di alam dalam keadaan murni.
Logam Alkali Tanah adalah konduktor listrik yang lebih kuat, lebih padat dan lebih baik dibanding logam Alkali.
Pada Abad Pertengahan, istilah "tanah" ("earth") diterapkan pada zat-zat yang tidak terdekomposisi pada pemanasan, misalnya Kalsium oksida dan Magnesium oksida. Alkali Tanah bersifat "basa" karena oksidanya larut dalam air, meskipun sedikit, dan menghasilkan larutan basa.
Namun, logam Alkali Tanah yang paling ringan, Berilium, tidak memenuhi sebagian besar sifat yang dijelaskan di atas, dan sangat berbeda dengan logam-logam Alkali Tanah lainnya.
Pada 1798, kimiawan Prancis Nicholas-Louis Vauquelin menemukan Berilium dalam sampel Beryl, tapi perlu 30 tahun lagi sebelum unsur murni Berilium dibuat.
Meskipun terdapat dalam batu mulia dan banyak mineral lainnya, Berilium sebenarnya sangat langka, hanya sekitar 2 bagian per juta berat kerak bumi, dan sekitar 1 dari setiap miliar atom di alam semesta.
Ekstraksi Berilium adalah proses yang rumit, dengan tahap terakhir yang melibatkan pemanasan Berilium fluorida (BeF2) dengan unsur golongan 2 lainnya, Magnesium. Hanya beberapa ratus ton logam Berilium logam yang diproduksi setiap tahun.
Sekitar dua pertiga dari berilium yang dihasilkan digunakan untuk membuat paduan tembaga Berilium, yang mengandung hingga 3 persen berat Berilium. Paduan ini sangat elastis dan awet, dan digunakan untuk membuat pegas dan alat untuk digunakan di lingkungan berbahaya di mana terdapat gas yang mudah terbakar, karena paduan ini tidak menghasilkan percikan api saat ditempa. Berilium juga digunakan untuk membuat rem cakram untuk mobil balap.
Tidak seperti logam biasa, Berilium agak transparan terhadap sinar-X, dan senyawa Berilium digunakan untuk membuat jendela dalam tabung sinar-X dan detektor.
Sebaliknya, Berilium sangat reflektif terhadap cahaya inframerah, dan bisa bekerja sangat presisi pada polesan akhir, sehingga digunakan untuk membuat cermin untuk teleskop inframerah pengorbit seperti teleskop Webb di atas.
Berilium adalah logam alkali tanah yang lain daripada yang lain, karena tidak membentuk ion. Akibatnya, semua senyawa Berilium adalah kovalen, bukan ionik.
Berilium banyak digunakan, misalnya beberapa helikopter militer menggunakan jendela yang terbuat dari kaca yang kaya akan Berilium untuk melindungi optik sensor yang membantu pilot terbang di malam hari atau melalui kabut.
Alat-alat yang terbuat dari Berilium mempertahankan bentuknya dengan baik dan hampir tidak mengembang atau menyusut ketika temperaturnya berubah. Ini membuat Berilium berguna dalam katup untuk alat penyiram api dan sensor mobil yang memicu airbag.
Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 16 Juli 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H