Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Germanium: Quantum Computing dan Miracle Cure

13 Juli 2021   03:16 Diperbarui: 13 Juli 2021   03:29 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Seperti yang saya tegaskan dalam artikel: Karbon dan Ranah Manusia (Silikon), ranah manusia adalah Silikon alih-alih Karbon, dan menarik untuk disimak bahwa 1 unsur dalam golongan Karbon atau golongan 14 ini, yakni Germanium (Ge) memiliki kemiripan dengan Silikon, bahkan dengan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh Silikon.

Saya telah sedikit menyinggung tentang komputasi kuantum dalam artikel: Matematika Pandemi. Masa depan komputasi mungkin melihat transisi kembali ke Germanium, bahan yang pada saat yang sama merupakan masa lalu dan masa depan komputasi kuantum.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Germanium (Ge) memiliki nomor atom 32, merupakan metaloid keras berwarna perak keputihan berkilau, dengan sifat kimia yang mirip dengan Silikon dan timah. Semi-logam ini dinamai menurut nama negara Jerman (Germany).

Seperti Silikon, Germanium secara alami bereaksi dan membentuk kompleks dengan oksigen di alam. Germanium murni adalah semikonduktor dengan penampilan yang mirip dengan Silikon.

Karena jarang ada dalam konsentrasi tinggi, Germanium ditemukan relatif terlambat dalam sejarah kimia. Germanium menempati peringkat ke-50 dalam kelimpahan relatif unsur-unsur dalam kerak bumi.

Pada 1869, Dmitri Mendeleev meramalkan keberadaan Germanium dan beberapa sifatnya dari posisinya dalam tabel periodik, dan menyebut unsur ini Ekasilikon.

Hampir 2 dekade kemudian, pada 1886, kimiawan Jerman Clemens Winkler menemukan unsur baru itu bersama dengan perak dan belerang, dalam mineral tak umum yang disebut Argyrodite (Ag8GeS6).

Meskipun unsur baru itu agak mirip dengan Arsen dan Antimon dalam penampilan, pembentukan senyawanya relatif sesuai dengan prediksi Mendeleev untuk Silikon.

Sumber dan penggunaan Germanium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 148.
Sumber dan penggunaan Germanium. Diadaptasi dari: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 148.
Saat ini, Germanium ditambang terutama dari Sphalerite (bijih utama seng), meskipun Germanium juga diperoleh secara komersial dari bijih perak, timbal, dan tembaga.

Germanite adalah mineral yang kaya akan Germanium, tetapi unsur ini terutama diekstraksi dari bijih perak, tembaga, dan timah. Salah satu senyawanya, Germanium oksida (GeO), digunakan dalam lensa kamera sudut lebar, beberapa microchip dan sejumlah sensor mobil yang membantu navigasi.

Seperti Silikon, Germanium adalah semikonduktor dan juga digunakan dalam elektronik, meskipun jauh lebih sedikit daripada Silikon. Beberapa sirkuit terpadu (chip) dibuat dengan campuran Silikon dan Germanium, bukan silikon murni.  

Senyawa Germanium yang paling penting adalah Germanium dioksida (GeO2), yang disebut Germania, yang memiliki berbagai penggunaan, termasuk dalam serat optik dan sebagai katalis industri.

Pada 2019, konsentrat seng yang mengandung Germanium diproduksi di tambang di negara bagian Alaska, Tennessee, dan Washington. Konsentrat yang mengandung Germanium di Alaska dan Washington diekspor ke kilang di Kanada untuk pemrosesan lebih lanjut.

Di seluruh dunia, sekitar 30% dari total Germanium yang digunakan dihasilkan dari bahan daur ulang. Selama pembuatan sebagian besar perangkat optik, lebih dari 60% logam Germanium yang digunakan secara rutin didaur ulang sebagai kepingan baru. Kepingan   Germanium juga ditemukan pada jendela tank yang dinonaktifkan dan kendaraan militer lainnya.

Penggunaan akhir global utama untuk Germanium adalah aplikasi elektronik dan surya, sistem serat optik, optik inframerah, katalis polimerisasi, kemoterapi, dan metalurgi. Optik inframerah yang mengandung Germanium terutama untuk penggunaan militer, tetapi penggunaan komersial untuk perangkat pencitraan termal yang menggunakan lensa Germanium telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Penggunaan Silikon bisa menjadi pengganti Germanium yang lebih murah dalam elektronik tertentu, misalnya elektronik berfrekuensi tinggi dan dioda pemancar cahaya.

Seng selenida (ZnSe) dan kaca Germanium menggantikan logam Germanium dalam sistem inframerah, tetapi seringkali dengan mengorbankan kinerja. Antimon dan Titanium bisa digunakan sebagai pengganti dalam katalis polimerisasi.

Pada 2001, Scientific Bio-logics, Inc. menerbitkan sebuah jurnal berisi rangkuman penggunaan unsur dan senyawa Germanium dalam bidang kedokteran:

1. Germanium Organik Menyediakan Transportasi Oksigen Optimal ke Semua Jaringan
Germanium Seskuioksida-132 memiliki kemampuan untuk secara cepat dan efektif mengangkut dan menyimpan oksigen ke sel, jaringan dan organ. Peningkatan oksigen ke seluruh tubuh ini membuat Germanium-132 lebih efektif daripada vitamin E atau Selenium dalam melawan:
- Kerusakan akibat radiasi
- Radikal bebas yang berhubungan dengan arthritis dan penyakit degeneratif kronis lainnya.
- Candida albicans atau jamur ragi.
- Amiloidosis, akumulasi amiloid di berbagai jaringan yang, bila lanjut, menelan dan melenyapkan sel-sel parenkim dan melukai organ yang terkena. Amiloidosis diyakini sebagai salah satu penyebab utama penuaan.

Karena distribusinya yang seragam ke seluruh tubuh, oksigenasi ini mempengaruhi semua organ dan jaringan.

2. Struktur Unik Memberikan Germanium-132 Sifat Kimia dan Biologis yang Luar Biasa
Peneliti Jepang, Dr. Kazuhiki Asai, menemukan signifikansi biologis Germanium dan Germanium organik pertama yang disintesis. Setelah mensintesis banyak senyawa germanium dan menguji bioaktivitasnya, Dr. Asai berhasil menghasilkan Germanium organik yang larut dalam air, sangat stabil, dan tidak toksik, yang diidentifikasi sebagai bis-karboksietil Germanium seskuioksida-132.

Struktur unik Germanium organik yang disintesis ini tampaknya menjelaskan sifat kimia dan biologinya yang luar biasa. Ukurannya yang kecil, bersama fitur lainnya, memungkinkan difusi dan transportasi yang cepat melintasi membran. Dengan demikian, senyawa itu tersebar luas dan hampir merata dalam jaringan.

Sebelumnya, Dr. Asai telah menerbitkan sebuah buku terkenal pada 1980, dengan judul The Miracle Cure: Organic Germanium (Obat Ajaib: Germanium Organik), penerbit Japan Publications.

Dr. Asai menyatakan bahwa: "Untuk memastikan agar tubuh berfungsi normal, Hidrogen harus dihilangkan, tetapi untuk pembuangan lengkap, diperlukan sejumlah besar Oksigen. Senyawa Germanium dengan efek dehidrogenasi yang kuat menggantikan Oksigen untuk bersenyawa dengan Hidrogen dan menghilangkannya dari tubuh."

3. Efek Anti-Viral, Anti-Tumor dan Analgesik
Kajian pada hewan dengan imunosupresi dan pada pasien dengan keganasan atau rheumatoid arthritis menunjukkan bahwa Germanium 132 menormalkan fungsi sel T, limfosit B, sitotoksisitas seluler yang bergantung pada antibodi, aktivitas sel pembunuh alami dan sejumlah sel pembentuk antibodi.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 13 Juli 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun