Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Klor dalam Produk Pembersih dan Penggunaan Lainnya

30 Juni 2021   20:51 Diperbarui: 30 Juni 2021   20:59 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Senyawa klor yang paling banyak kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari tentunya adalah Natrium klorida, NaCl, garam biasa, dan Kalium klorida, KCl, keduanya digunakan juga sebagai penggati elektrolit tubuh dalm bentuk sediaan infus maupun minuman botolan, lihat artikel saya: Garam Biasa dan Natrium, dan: Kalium Penyeimbang Natrium.

Selain 2 senyawa ini, hampir setiap hari kita menggunakan asam klorida (HCl), yang antara lain digunakan sebagai pembersih kloset, dan kaporit, Natrium hipoklorit (NaClO), pemutih cair (liquid whitener), atau pemutih* untuk berbagai penggunaan sebagai pembersih.

*Dulu juga dikenal sebagai pengelantang (bleaching agent).

Di luar itu, masih banyak penggunaan Klor, antara lain sebagai senjata kimiawi, utamanya pada Perang Dunia I, yang tidak akan saya bahas dalam artikel ini.

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.
Dalam tabel periodik, Klor termasuk dalam golongan 17 dan memiliki nomor atom 17 (ingat bahwa ini berlaku dengan unsur bernomor atom 13 s/d 18).

Carl Wilhelm Scheele (9 Desember 1742-21 May 1786) adalah seorang ahli kimia farmasi Jerman Swedia yang menemukan banyak unsur maupun senyawa, antara lain Molybdenum (Mo), Mangan (Mn), Barium (Ba), Tungsten (W), dan termasuk Klor. Scheele pertama kali menghasilkan unsur Klor ketika dia mereaksikan larutan asam klorida (HCl) dengan Mangan(IV) oksida (MnO2). Scheele mencatat bahwa gas yang dihasilkan oleh reaksi tersebut memiliki bau yang menyengat dan bereaksi dengan logam. Itu lebih dari 30 tahun sebelum para kimiawan menyadari bahwa apa yang telah dihasilkan Scheele adalah unsur kimia.

Klor berasal dari dari kata Yunani Chloros, yang bermakna "hijau pucat", sebuah rujukan dengan warna unsur gas ini. Klor adalah gas yang sangat reaktif yang membentuk sejumlah senyawa, dan tidak terdapat dalam keadaan murni di alam.

Klor bereaksi dengan Hidrogen dan membentuk asam klorida, HCL, pembersih industrial. Cairan korosif ini bisa menggerogoti sebagian besar logam dan melepaskan gas Hidrogen. Asam klorida dengan konsentrasi yang lebih rendah digunakan untuk membersihkan air dalam kolam renang, sedangkan kaporit dan pembersih lainnya menggunakan senyawa Klor untuk membunuh kuman.

Salah satu plastik yang paling banyak digunakan, polivinil klorida (PVC), mengandung Klor. PVC adalah plastik keras yang digunakan untuk membuat banyak benda kaku, antara lain  kusen pintu dan jendela plastik.  

Klor adalah bahan umum dalam produk pembersih, dan bisa digunakan untuk menggosok segala sesuatu mulai dari ubin kamar mandi hingga dasar laut (lihat foto judul). Dua  penyelam dalam foto ini mencoba menghilangkan rumput laut berbahaya di Laut Mediterania dengan menggunakan Klor. Gulma hijau tumbuh dengan cepat dan berpotensi membunuh tanaman laut lainnya dengan menghilangkan nutrisi penting mereka. Beberapa jenis ikan juga keracunan jika memakan gulma beracun ini.

Kedua penyelam tersebut menggunakan klorin sebanyak dua kali dalam proses pembersihan. Pertama, mereka menutupi rumput laut yang tebal dengan lembaran yang terbuat dari PVC. Selanjutnya, mereka memompakan kaporit cair di bawah lembaran. Kaporit cair yang kuat ini membunuh rumput laut yang tidak diinginkan. Beberapa minggu kemudian, kedua  penyelam kembali untuk melepaskan lembaran PVC. Rumput laut tidak akan tumbuh kembali, dan tanaman di dasar laut secara bertahap akan kembali. Meskipun Klor sangat reaktif dan bisa merusak kulit dan bagian tubuh lainnya, para penyelam ini terlindungi dengan baik oleh pakaian selam karet mereka.

Seperti Fluor, unsur Klor adalah gas reaktif dan beracun dalam bentuk unsurnya pada temperatur normal (mengembun menjadi cairan pada -34C). Juga seperti Fluor, unsur Klor biasanya terdiri dari molekul diatomik (Cl2).

Namun, Klor tidak sereaktif Fluor (lihat artikel saya: Fluor dalam Odol), dan akibatnya lebih mudah dibebaskan dari senyawanya ketimbang Fluor. Tidak mengherankan jika gas Klorin dihasilkan lebih dari 100 tahun sebelum gas Fluor.

Gas Klor, yang dihasilkan dari air garam (NaCl), sekarang digunakan untuk memproduksi berbagai senyawa Klor organik, termasuk klorofluorokarbon (CFC ) dan triklorometana (CHCl3), yang lebih dikenal sebagai kloroform. Dulu populer sebagai obat bius, kloroform sekarang digunakan terutama dalam produksi polytetrafluorethylene (PTFE).

Para alkimiawan dan kimiawan awal sama-sama telah menggunakan asam klorida sejak abad ke-16. Saat ini, asam klorida diproduksi secara industrial dengan melarutkan Hidrogen klorida dalam air. Hidrogen klorida dibuat dengan mereaksikan gas Hidrogen dan gas Klor, keduanya dihasilkan dengan melewatkan arus listrik melalui air garam. Jutaan ton asam klorida diproduksi setiap tahun, karena memiliki banyak kegunaan dalam industri kimia.

Asam klorida yang sangat kuat secara alami ada di perut manusia, yang membunuh bakteri dan membantu pencernaan protein.

Senyawa lain yang mengandung Klor adalah fosgen (Karbon oksiklorida, COCl2) untuk produksi polikarbonat, yang digunakan untuk membuat lensa kacamata, botol minuman plastik, cakram CD, DVD, dan Blu-ray.

Dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) adalah senyawa Klor organik yang setiap molekulnya mengandung 5 atom Klor. DDT pernah digunakan secara meluas pada 1940-an dan 50-an, tetapi penggunaannya dibatasi dan kemudian dilarang setelah ahli biologi Amerika Rachel Carson menemukan bahwa DDT bersifat karsinogenik, dan juga memiliki efek yang menghancurkan pada rantai makanan.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 30 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun