Aluminium ringan dan kuat, dan digunakan sebagai logam struktural pada bangunan dan kendaraan. Kubah yang terbuat dari Aluminium, misalnya yang ada di Teater Esplanade di Singapura, bisa jauh lebih besar ketimbang kubah berbahan baja, yang bisa runtuh karena beratnya sendiri.
Aluminium juga merupakan konduktor listrik yang baik dan digunakan dalam kabel overhead.
Ketika terkena udara, Aluminium murni cepat bereaksi dengan Oksigen, membentuk lapisan tipis Aluminium (III) oksida (Al2O3), yang mencegah reaksi lebih lanjut. Jadi, meskipun Aluminium adalah unsur yang reaktif, logam ini tahan terhadap korosi.
Komponen struktural yang terbuat dari Aluminium biasanya dicetak, tetapi bisa juga digulung menjadi foil, ditarik menjadi kabel atau dibuat menjadi serbuk.
Serbuk Aluminium digunakan dalam flash powder teater dan dalam pembuatan kembang api. Serbuk ini juga digunakan dalam pembuatan cermin kaca, melalui pemanasan dalam ruang hampa untuk membuat uap Aluminium, yang terdeposit sebagai lapisan yang tipis dan rata pada kaca.
Aluminium adalah konduktor listrik yang baik dan karena relatif murah dan ringan, sebagian besar kabel transmisi daya di atas dan di bawah tanah terbuat dari Aluminium.
Beberapa senyawa Aluminium juga digunakan dalam jumlah besar, terutama Aluminium (III) oksida, yang digunakan sebagai katalis dan abrasif. Aluminium (III) hidroksida (Al(OH)3) digunakan sebagai antasida untuk meredakan gangguan pencernaan, dan Aluminium klorohidrat (Al2Cl(OH)5) adalah bahan aktif paling umum dalam antiperspiran (antikeringat). Senyawa lain, Aluminium (III) sulfat (Al2(SO4)3) digunakan sebagai bagian dari proses pemurnian air dan pengolahan air limbah. Sebagian besar senyawa Aluminium ini diperoleh atau dibuat dari Bauksit.
Meskipun ahli metalurgi mengakui potensi besar Aluminium, selama bertahun-tahun tidak ada cara untuk mengekstrak aluminium dengan murah. Akibatnya Aluminium pernah lebih berharga daripada emas dan perak.
Pada tahun 1886, inventor Prancis Paul Heroult and kimiawan Amerika Charles Martin Hall secara independen merancang metode yang sama untuk mengekstraksi Aluminium dari Aluminium oksida dengan menggunakan arus listrik. Harga Aluminium pun lalu anjlok, dan Aluminium dengan cepat tersedia secara meluas berkat metode Hall-Heroult yang masih menjadi dasar produksi Aluminium sampai sekarang.
Saat ini, sekitar 50 juta ton logam Aluminium diproduksi setiap tahun (seperempatnya didaur ulang), ini hampir 3 kali lipat produksi tembaga dan kedua setelah besi.
Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.