Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Seng dan Berbagai Penggunaannya

27 Juni 2021   13:16 Diperbarui: 27 Juni 2021   14:09 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seng murni dan berbagai mineral Seng. Sumber: buku Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm 72-73.

Sekitar 12 juta ton logam Seng diproduksi setiap tahun, dan Seng adalah logam ke-4 yang paling banyak digunakan, setelah besi, Aluminium dan tembaga. Lebih dari setengahnya digunakan sebagai pelapis untuk melindungi permukaan besi dan baja dari korosi, sebuah proses yang disebut galvanisasi. Bodi mobil, panel atap seng bergelombang dan kawat berduri digalvanis, baik dengan mencelupkannya dalam seng cair atau dengan elektroplating.

Penggunaan utama Seng lainnya adalah produksi komponen kecil dan rumit dengan cor mati (die casting). Dengan memaksa Seng cair ke dalam cetakan, bentuk rumit bisa dibuat tanpa pemesinan. Seng sangat ideal untuk cor mati, karena ketahanannya terhadap korosi dan titik lelehnya yang relatif rendah, hanya di bawah 420C. Kadang-kadang, Seng cor mati sebenarnya adalah paduan, dengan sejumlah kecil logam lain, seperti timbal, timah, dan aluminium.

Seng sulfida digunakan untuk membuat beberapa cat yang bersinar dalam gelap.

Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.

Jonggol, 27 Juni 2021

Johan Japardi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun