Lapisan seng pada jembatan baja Akashi Kaikyo di Kobe, Jepang ini melindunginya dari korosi. Pada umumnya, ketika Seng murni terkena udara, logam itu bereaksi dengan Oksigen membentuk lapisan oksida pelindung.
Kata bahasa Inggris untuk Seng, "Zinc," berasal dari nama Jerman untuk logam itu, Zink, yang mungkin berasal dari bahasa Jerman Zinke, yang berarti "cabang" atau "titik."
Dokter Swiss Paracelsus menggunakan nama Zinken pada 1520-an, untuk menyebutkan proyeksi kristal Seng yang mirip gigi. Paracelsus mencatat bahwa Seng adalah sebuah logam,menjadi logam ke-8 yang dikenal, setelah 7 logam kuno: emas, Merkuri, tembaga, perak, besi, timah, dan timbal.
Seng memiliki nomor atom 30. Seng telah digunakan di India dan Cina ratusan tahun sebelum kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf mengidentifikasi Seng sebagai unsur baru pada 1746.
Seng adalah unsur paling melimpah ke-24 dalam kerak bumi. Seng adalah logam transisi langka yang tidak pernah terdapat dalam keadaan murni di alam, tetapi ditemukan dalam banyak mineral.
Mineral Sphalerite, yang mengandung Seng sulfida (ZnS), adalah sumber utama Seng murni. Mineral utama lainnya, Hemimorphite, mengandung Seng dan Silikon (Si).
Penambahan granul Seng ke dalam asam lemah sekalipun akan menyebabkan gelembung gas hidrogen terbentuk, dan Seng larut perlahan dalam asam tersebut.
Seng sangat penting dalam diet kita. Kami mengkonsumsinya dari makanan seperti daging, kerang, keju, produk susu, produk sereal, dan biji bunga matahari. Orang dewasa membutuhkan sekitar 5 miligram Seng per hari dalam makanannya. Diperkirakan dua miliar orang di seluruh dunia menderita defisiensi Seng, dengan gejala utama diare, lesi kulit, rambut rontok, dan kehilangan nafsu makan.
Senyawa seng banyak digunakan, misalnya, Seng oksida (ZnO) dalam pita medis dan tabir surya. Seng oksida juga bisa digunakan untuk memperkuat karet yang digunakan pada sepatu bot dan ban.