Karena pengaruh komik dan film Superman, sebagian orang menyangka bahwa Kripton adalah unsur yang berasal dari planet Kripton, tempat Superman dilahirkan. Faktanya sama sekali tidak demikian dan Kripton sendiri berasal dari bumi.
Kripton tidak ditemukan dalam mineral mana pun dan hanya sedikit konsentrasi Kripton yang bisa ditemukan di udara. Meskipun hanya membentuk sekitar 1 bagian per juta (0,0001 persen) dari atmosfer, Kripton bisa diperoleh secara industrial dari udara cair.
Kripton ditemukan pada 30 Mei 1898, beberapa dekade sebelum Superman tiba. Penemunya adalah 2 peneliti, yaitu William Ramsay, seorang Skotlandia, dan muridnya Morris Travers, seorang Inggris, yang sedang meneliti gas-gas dalam keluarga Helium. Mereka mendidihkan sampel udara cair untuk menyingkirkan air, Oksigen, Nitrogen, Helium, dan Argon.
Kemudian mereka menempatkan residu dalam tabung Plcker yang terhubungkan ke kumparan induksi. Residu ini menghasilkan spektrum dengan garis kuning dan hijau cerah. Mereka telah mencurigai keberadaan Kripton, tetapi harus mencarinya dengan menyingkirkan semua unsur lain.
Untuk unsur yang mereka temukan, Ramsay dan Travers memberi nama Kripton dan nomor atom 36. Kripton berasal dari bahasa Yunani, Kripto yang bermakna tersembunyi (misalnya dalam kata kriptografi atau enkripsi). Penemuan Kripton inilah yang kemudian menginspirasi karya sastra Superman yang fantastis itu.
Beberapa minggu kemudian, Ramsay dan Travers juga berhasil mendeteksi 2 gas mulia lainnya: Neon dan Xenon. Sebelumnya, Ramsay juga sudah menemukan Helium bersama Lord Rayleigh pada  1894 dan Argon pada tahun 1895. Jadi hampir seluruh unsur dalam kolom gas mulia tabel periodik adalah berkat kerja keras Ramsay. Ramsay menerima Hadiah Nobel Kimia pada 1904.
Gas mulia dulu disebut gas inert (tidak reaktif), tetapi diganti menjadi gas mulia karena Kripton dan Xenon ditemukan sedikit reaktif dan bisa membentuk senyawa misalnya Kripton difluorida (KrF2) dan Xenon tetroksida (XeO4).
Kripton memiliki berbagai kegunaan saat ini: dalam blitz untuk fotografi berkecepatan tinggi, kombinasinya dengan Argon dalam lampu fluoresen, dan untuk membuat papan Neon (Neon sign) yang memiliki cahaya kuning kehijauan. Neon sendiri memancarkan sinar merah jika tidak dikombinasikan dengan Kripton.
Isotop radioaktif Kripton-85 adalah produk umum dari reaksi fisi nuklir. Kripton-85 digunakan untuk mendeteksi kebocoran pada komponen kedirgantaraan, dan juga digunakan pada beberapa lampu yang mengandung Kripton, di mana Kripton membuat lampu lebih mudah untuk mulai bersinar, dan digunakan bersama dengan Argon dalam beberapa layar plasma.
Sejak 1960, meter (satuan jarak) didefinisikan sebagai panjang gabungan dari 1.650.763,73 panjang gelombang cahaya jingga kemerahan yang dihasilkan sebagai bagian dari spektrum emisi isotop Kripton-86 dalam ruang hampa. Pada 1983, definisi tersebut diganti dengan definisi saat ini, yang menyatakan bahwa meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam 1/299.792.458 detik.
Nama unsur ke-36 yang eksotik dan penuh teka-teki ini mengilhami penulis Amerika Jerry Siegel dan seniman Kanada Joe Shuster untuk menginvensi planet "Kripton" sebagai planet kelahiran superhero fiksi mereka, Superman. Planet Kripton pertama kali muncul dalam komik, bersama dengan Mickey, pada 1938, 40 tahun setelah penemuan unsur tersebut. Jerry Siegel dan Joe Shuster menerbitkan Komik Superman in Action No. 1 pada Juni 1938. Pengisahan tempat asal-usul Superman dan penempatan kedatangannya di bumi sekitar waktu Perang Dunia I adalah 20 tahun setelah penemuan Kripton oleh Ramsay dan Traver.
Jadi, Kripton yang digambarkan dalam komik dan film Superman sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kripton, unsur bernomor atom 36.
Kepustakaan:
1. How It Works - Book of the Elements, ed. 5, Imagine Publishing Ltd., United Kingdom, 2016.
2. Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, Dorling Kindersley Limited (Penguin Random House), Great Britain, 2017.
3. Diary Johan Japardi.
4. Berbagai sumber daring.
Jonggol, 21 Juni 2021
Johan Japardi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H